Pelajar Indonesia Kelola Pathway to Potential, Menjadi Program Pendidikan Kewirausahaan untuk Anak-Anak Jalanan

Program Pendidikan Kewirausahaan

Mia Taksaka | MataMata.com
Rabu, 16 April 2025 | 22:10 WIB
Feyola Giselle dan teman-temannya. (ist)

Feyola Giselle dan teman-temannya. (ist)

Pop.matamata.com - Usianya masih 16 tahun dan baru duduk di kelas 11 di National High Jakarta School, namun Feyola Giselle Anamori dengan teman-temannya sudah memiliki gagasan besar untuk Indonesia yang jauh lebih baik.

Keinginan ini bukan sekadar sebuah ide kosong, karena Feyola bersama empat rekan partnernya, Dylan Michael Jaya, Chalisa Yingwattanathaworn, Catherine Olivia Santoso, dan Darren Tjaij ingin membuat dan melaksanakan program yang diberi nama Pathway to Potential dibimbing oleh mentor Ms. Yosuanela Maristya & Mr. Didier Neonisa, yang diluncurkan pada Januari 2025.

Feyola, Chalisa, Dylan, Catherine, dan Darren ingin memberikan kesempatan belajar kewirausahaan dan literasi keuangan kepada anak-anak jalanan dari keluarga kurang mampu setingkat SMP-SMA di Jakarta.

Dengan misi mulia, We don't wait for opportunities, we create them. We don't just educate, we empower, Feyola selaku Founder dan Leader program, bersama founder yang lain Dylan, Catherine, Chalisa, dan Darren langsung membuat program dan terjun ke lapangan.

"Kami mengemas program ini dalam bentuk workshop dengan tujuan memberikan keterampilan praktis kewirausahaan kepada anak-anak yang kurang mampu dan tidak bisa memiliki akses ke pendidikan formal," kata Feyola yang juga terjun langsung untuk mengajar, Rabu (16/4/2025).

Feyola Giselle dan teman-temannya. (ist)
Feyola Giselle dan teman-temannya. (ist)

 

Program Interaktif dan Menyenangkan

Menurut Feyola yang lahir pada 9 Oktober 2008, program pembelajaran ini sangat berbeda dengan pola pengajaran konvensional yang ada di Indonesia.

"Kami mengajarkan keterampilan bisnis praktis, seperti cara mengelola keuangan, melakukan pemasaran digital, juga mempelajari bagaimana cara merekrut sekaligus memanage karyawan. Semua ini dilakukan dengan pendekatan yang menyenangkan dan interaktif, supaya anak-anak tetap tertarik dan tidak cepat bosan," kata Feyola.

Dalam pelaksanaan awal, Feyola dan kawan-kawan bekerja sama dengan Yayasan RK di Cipinang, Jakarta Timur, untuk menyelenggarakan workshop pertama.

Baca Juga: Film 'Qodrat 2' Tembus 2 Juta Penonton, Sutradara dan Dian Sastrowardoyo Bangga

Di saat workshop, para peserta belajar mengelola stall pop-up, menjual barang bekas yang sudah didaur ulang, menjadi postcard, tas, juga stiker. Dengan aktivitas tersebut, mereka bisa merasakan langsung bagaimana menjadi pemilik usaha kecil.

Mereka juga diajarkan tentang penetapan harga barang, bagaimana melakukan transaksi penjualan, sekaligus juga cara mengelola stok barang.

"Kami memberikan pengalaman langsung dalam manajemen bisnis, yang memungkinkan anak-anak untuk merasakan bagaimana rasanya menjadi seorang pengusaha," jelas Feyola.

Tantangan Penanganan Anak Jalanan

Meski berhasil memberi dampak positif, program ini bukan berarti bisa berjalan tanpa tantangan.

Menurut Feyola, salah satu hambatan terbesar adalah menemukan yayasan yang fokus pada anak-anak jalanan, karena merekalah yang seringkali kesulitan mengakses pendidikan formal.

Selain itu, kata Feyola, mengajar anak-anak dengan latar belakang pendidikan yang minim memerlukan pendekatan yang lebih kreatif.

"Mereka sering kesulitan untuk fokus karena kurangnya motivasi atau ketertarikan dalam belajar. Oleh karena itu, kami menghindari metode pengajaran tradisional dan lebih mengandalkan studi kasus, permainan, dan simulasi bisnis," tambahnya.

Feyola juga berupaya untuk mempertahankan minat peserta dengan menciptakan suasana belajar yang lebih menyenangkan dan aplikatif.

Semua materi yang disampaikan dirancang agar langsung dapat diterapkan dalam kegiatan sehari-hari.

Melalui pengalaman ini, peserta tidak hanya memperoleh keterampilan teknis, tetapi juga kepercayaan diri dan wawasan baru tentang dunia kewirausahaan.

Feyola Giselle dan teman-temannya. (ist)
Feyola Giselle dan teman-temannya. (ist)

 

Program Bersertifikat

Sejak dimulainya program ini, lebih dari 50 anak telah mengikuti workshop dan mendapatkan sertifikat partisipasi.

Setelah program berjalan, Feyola juga membuat survei untuk melihat efektivitas pembelajaran dan hasilnya menunjukkan bahwa sekitar 80% peserta merasa bahwa program ini sangat bermanfaat dan menyenangkan.

Dalam mencapai tujuannya, program ini didanai melalui crowdfunding, donasi digital, dan sponsorship dari berbagai pihak.

Biaya yang dikeluarkan untuk menyelenggarakan workshop relatif terjangkau, terutama berkat penggunaan bahan daur ulang yang ramah lingkungan.

"Untuk 50 anak yang mengikuti program, biaya yang kami keluarkan sekitar Rp 5 juta," ungkap Feyola.

Masuk 100 Besar BOSEC

Selain dampak positif yang dirasakan oleh peserta, program Pathway to Potential diikutsertakan dalam kompetisi Blue Ocean Student Entrepreneur Competition (BOSEC), yang diikuti lebih dari 13.000 peserta dari seluruh dunia.

Seperti diketahui, BOSEC adalah kompetisi pitch virtual terbesar dan paling bergengsi di dunia untuk siswa sekolah menengah.

Kompetisi ini memberi kesempatan bagi siswa SMA dari seluruh dunia untuk mengembangkan dan mempresentasikan ide bisnis inovatif mereka kepada para pengusaha dan profesional berpengalaman.

"Meskipun hasil final dari kompetisi ini baru akan diumumkan pada 16 April 2025, namun tim kami sudah masuk ke dalam 100 besar, yang sudah menjadi prestasi besar," papar Feyola.

Dengan semangat dan dedikasinya yang tinggi, Feyola memiliki visi besar untuk kehidupan masa depan Indonesia yang lebih cerah.

Setelah menyelesaikan pendidikan SMA, Feyola berencana melanjutkan studi di sekolah bisnis.

"Harapan saya suatu saat nanti dapat menjadi venture capitalist yang membantu pengusaha kecil dan usaha rintisan dari kalangan yang kurang mampu," ucap Feyola.

"Saya ingin melanjutkan apa yang sudah saya mulai di Pathway to Potential, tetapi dengan lebih banyak individu dan usaha yang bisa saya bantu untuk berkembang," kata Feyola.

Pathway to Potential adalah bukti nyata bahwa dengan tekad dan keberanian, perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil.

Dengan memberi kesempatan meraih pendidikan khusus untuk anak-anak jalanan dan kurang mampu, Feyola berharap mereka dapat meraih masa depan yang lebih cerah, penuh harapan, dan penuh potensi.

 

×
Zoomed
TERKINI