Potret Sandra Dewi dan suami jalan-jalan di Jepang. (Instagram/@sandradewi88)
Pop.matamata.com - Sandra Dewi Prioritaskan Kebahagiaan Anak dibanding Prestasi, Publik: Gak Berlaku untuk Kaum Jelata
Sandra Dewi baru-baru ini menjadi sorotan publik lantaran pernyataannya mengenai pendidikan kedua buah hatinya.
Seperti diketahui, Sandra Dewi dan Harvey Moeis dikaruniai dua orang putra bernama Raphael Moeis dan juga Mikhael Moeis.
Sebagai sosok ibu sekaligus istri pengusaha ternama di Tanah Air, Sandra Dewi tak main-main dalam pendidikan kedua putranya.
Meski demikian, baru-baru ini melontarkan penyataan yang cukup mengejutkan.
Secara gamblang, Sandra Dewi mengungkapkan bila dirinya lebih memprioritaskan kebahagiaan anaknya selama di sekolah dibandingkan dengan prestasi yang didapat.
"Aku bilang ke guru-guru mereka Saya tidak perlu anak saya berprestasi yang penting anak saya bahagia di sekolah," ucap Sandra Dewi seperti dikutip dari akun Instagram lambegosiip.
Seolah mengesampingkan sisi akademis, Sandra Dewi nampaknya mengutamakan pendidikan karakter bagi kedua putranya yang masih kanak-kanak ini.
Ibu dua anak ini bahkan mengaku bila dirinya justru merasa bangga putranya mendapat julukan anak baik di sekolah.
"Aku tuh lebih seneng kalau denger anakku tuh yang gede kebetulan dipanggilnya anak yang baik," cetusnya.
Baca Juga: Ayu Dewi Tak Tahu Kerjaan dan Harta Kekayaan Regi Datau: Yang Penting Atas Namaku Semua
Menurut Sandra Dewi, memiliki anak yang mendapat predikat baik merupakan salah satu sumbangsih kepada negara.
"Menghasilkan anak anak yang baik menurrutku adalah yang terbaik yang bisa aku kasih ke negara ini," tandasnya.
Pengakuan Sandra Dewi mengenai pendidikan kedua anaknya ini rupanya menuai pro dan kontra di kalangan warganet.
Tak sedikit yang setuju dengan pernyatan Sandra Dewi meski demikian banyak pula yang menyinggung mengenai masa depan kedua anaknya yang dianggap sudah terjamin.
"Bener ga pentig berprestasi ya ..soalnya ga perlu cari kerja udh ada perusahaan sendiri ," celetuk seorang warganet.
"Anak lu kaya. Gak pintar juga lu jamin masa depannya. Anak kayak kami mau susah mau senang kudu berprestasi biar masa depan lebih berpeluang. Kadang malah butuh keajaiban.," tulis warganet lain.
"Tidak berlaku untuk kaum djelata ya. Kalian harus belajar setinggi mgkin, biar belajar itu bikin stress, kalian mesti semangat ya," sahut warganet yang berbeda.