Pop.matamata.com - Pada tanggal 21 November 2025 Komisi Hubungan Antar agama dan Kepercayaan (HAK) KWI dan Yayasan Tirta Bersemi akan mengadakan Festival 'Band Berani Beda' bekerja sama dengan Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP).
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wadah perjumpaan bagi musisi dengan latar belakang agama, ras, maupun generasi yang berbeda.
Olga Lydia, koordinator kegiatan ini mengatakan, bahwa ruang-ruang perjumpaan seperti musik diharapkan akan meredam gejolak intoleransi.
"Peserta festival band terbuka untuk semua usia yang terdiri dari sekurangnya 3 orang dan maksimal 9 orang, serta harus ada perbedaan agama di antara para anggota. Perbedaan suku, budaya, maupun generasi sangat dianjurkan," ucap Olga Lydia, Jumat (24/10/2025).
Menurutnya, Indonesia adalah negara dengan keragaman suku dan budaya yang paling tinggi di dunia.
Ada 1.340 suku dan 718 bahasa daerah di Indonesia.
Keragaman ini menjadi kekayaan budaya yang sangat besar apabila disadari dan dikelola dengan baik.
Namun dalam dekade terakhir letupan-letupan sikap intoleran terhadap perbedaan muncul di sana-sini, yang dilatari perbedaan agama maupun ras.
Juga muncul kecenderungan bersikap individualis dan mengisolasi diri karena perkembangan teknologi komunikasi yang semakin personal.
Warga bangsa harus serius mencermati kecenderungan negatif ini.
Ruang-ruang perjumpaan dalam perbedaan untuk kerja produktif dan kreatif harus ditumbuhkan dengan menggandeng berbagai pihak yang mempunyai kepedulian.
Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan (HAK) KWI bertugas mengelola hubungan antara Gereja Katolik dengan berbagai agama dan kepercayaan di Indonesia.
Komisi ini berperan penting dalam menjalin hubungan baik, dialog, dan kerja sama antar umat beragama, serta mengamati isu-isu kemanusiaan dan hak asasi manusia.
Sedangkan ICRP memiliki komitmen sebagai Rumah Bersama dalam mewujudkan perdamaian dan menciptakan forum dialog dan ruang perjumpaan atas keberagaman, dengan menjunjung tinggi martabat nilai-nilai kemanusiaan.
Mengapa Festival Band?
Musik adalah media universal yang sanggup merangkul pribadi dari berbagai latar belakang yang berbeda. Musik mempunyai bahasa yang unik untuk mengatasi perbedaan.
Maka dipilihlah band sebagai media untuk ajang pertemuan bagi insan-insan kreatif.
Dalam acara tersebut, setiap peserta band akan membawakan 2 lagu.
Lagu pertama dari khasanah lagu wajib nasional, dan lagu kedua lagu ciptaan sendiri atau lagu daerah. Contoh lagu wajib nasional adalah: Tanah Airku (Ibu Soed), Dari Sabang Sampai Merauke (R. Soerarjo), Indonesia Pusaka (Ismail Marzuki), Bangun Pemudi Pemuda (Alfred Simanjuntak), Berkibarlah Benderaku (Ibu Soed), Hari Merdeka (Husein Muchtar), Satu Nusa Satu Bangsa (Liberty Manik), Maju Tak Gentar (Cornel Simanjuntak), dan lain-lain.
Pendaftaran gratis melalui Gogle Form http://forms.gle/Zqf3YzuByByFoBCZ7 dengan menyertakan narasi tentang latar belakang anggota band dan latar belakang karya yang ditampilkan.
Babak Penyisihan dilakukan dengan penilaian video. Peserta mengupload video ke Youtube dan memberikan link ke Google form.
Video bisa juga dikirimkan ke email festivalberanibeda@gmail.com, selambatnya tanggal 10 November 2025.
Babak final akan memilih 7 peserta.
Penilaian akan dilakukan secara live di Jakarta pada tanggal tanggal 21 November 2025. Hadiah total 30 juta rupiah untuk 3 pemenang.
Informasi rinci bisa dilihat di instagram @festivalberanibeda atau FB festival berani beda atau ditanyakan ke 08118110022.
Berita Terkait
-
4 Pernikahan Seleb yang Dihadiri Jokowi, Atta Halilintar Disorot Habis!
-
Ikut Puasa Ramadan Demi Virus Corona, 5 Kegiatan Olga Lydia di Rumah Aja
-
Ikut Melayat, Presiden Jokowi Berpesan Ini ke Olga Lydia
-
Presiden Jokowi Hadiri Pemakaman Ayahnya, Olga Lydia Kaget
-
Ayah Olga Lydia Meninggal Dunia, Roy Kiyoshi dan Evelin Nada Anjani Putus?
Terpopuler
-
Peringati Hari Ekraf Nasional 2025, Irene Umar Gandeng Gekrafs Naraya Berkreasi Seni
-
Usai Alami KDRT! Demi Hidupi Sang Buah Hati, Ratu Meta Rela Jualan Rempeyek
-
Jadi Produser di film 'Tumbal Darah', Prilly Latuconsina Merasa Tersindir
-
Jadi Korban KDRT, Ratu Meta Geram Suami Tak Kunjung Ditahan: Sudah Tersangka
-
Syuting Film 'Riba' di Yogyakarta, Klaten dan Sukabumi, Fanny Ghassani dan Ibrahim Risyad Hadapi Tantangan Berat
Terkini
-
Sering jadi Dukun! Atiqah Hasiholan Dilanda Cemas, usai Syuting Film 'Sosok Ketiga: Lintrik'
-
Dalami Karakter di Film 'Ozora', Chicco Jerikho Rasakan Emosi dan Empati
-
Sudah Berhijrah! Celine Evangelista Sempat Ragu Tayangkan Film 'Danyang Wingit Jumat Kliwon'
-
Tragis! Gegara Adiknya Tewas Kecelakaan, Adhisty Zara Terlibat Kisah Dramatis
-
Menegangkan! Gegara Pohon Beringin, Sara Fajira Kesurupan saat Syuting Film 'Maju Serem Mundur Horor'