Meiko Chan | MataMata.com
Fuji sempat kecopetan di Eropa (Instagram/@fuji_an)

Pop.matamata.com - Selebgram Fujianti Utami Putri atau Fuji nyaris kehilangan sejumlah barang berharganya saat berlibur di Eropa. Tas berisi paspor dan ponselnya sempat raib dicopet maling di sebuah kafe.

Namun, nasib baik masih berpihak kepada Fuji, lantaran tas berikut barang-barang di dalamnya masih bisa kembali ke tangannya.

Melalui Instagram Story, mantan kekasih Thariq Halilintar ini membeberkan kronologis saat dirinya kecopetan.

Fuji menyebut, ia menitipkan tas yang berwarna silver itu ke asistennya yang bernama Lusi karena ia sedang pergi ke toilet. Ia juga meminta Lusi untuk membeli waffle.

Namun, ternyata Lusi menitipkan tas Fuji ke temannya yang bernama Ko Hendi.

Fuji (Instagram/@fuji_an)

"Jadi tas yang ilang dicopet itu tas barang-barang aku, cuma itu dipegang Lusi," kata Fuji, dikutip dari INstagram Story akun @fuji_an pada Jumat (10/11/2023).

"Tadi aku tuh lagi pipis, jadi aku lagi nyuruh Lusi buat beli makanan waffle gitu, terus Lusi itu nitipin tasnya ke Ko Hendi namanya. Itu salahnya di situ. Sebenernya nitipin tas ke orang lain itu nggak bagus. Kalau tas kita ya, kita pegang sendiri," jelasnya.

Setelah keluar dari toilet, Fuji berfoto-foto tanpa menyadari tasnya diletakkan sembarangan di atas koper.

"Aku nggak tahu tasnya di atas koper, yang aku tahu tas itu sama Lusi. Aku juga nggak ngeh, Lusi itu pergi bawa tas atau enggak. Nah, habis itu Lusi balik, kita juga nggak ngeh tas kita di mana," beber Fuji.

Fuji

Kemudian, ada seorang bule yang menghampiri mereka dan menanyakan apakah Fuji kehilangan tas. Namun, karena merasa takut, Fuji tidak meladeni pertanyaan bule tersebut.

Adik Fadly Faisal ini merasa khawatir bule itu memiliki niat jahat. Sebelumnya, ia sempat diperingatkan oleh tiga bule lainnya untuk waspada mengingat pencopet di negara tersebut memiliki banyak trik.

Ia baru menyadari telah kehilangan satu tas ketika sudah naik bus hendak meninggalkan tempat tersebut.

Fuji. (Instagram/@fuji_an)

Gadis 21 tahun ini panik karena tas tersebut berisi barang-barang yang sangat penting seperti paspor dan ponsel kerjanya.

"Panik lah di situ. Super duper panik, mukaku langsung berubah yang kayak, 'Tas gue?', terus kayak, 'Lus, paspor gue di mana?'. Paspornya di tas ini, panik lah deg-degan banget" ujar Fuji sambil menunjukkan tas silver yang sempat dicopet itu

Ternyata, bule yang sempat menghampirinya itu adalah seorang polisi yang berusaha memperingatkan Fuji mengenai tasnya yang dicopet.

Fuji (Instagram/@fuji_an)

Dalam kondisi yang menggigil karena cuaca hujan dan dingin, Fuji panik mengingat barang-barang yang ada di tasnya. Polisi bule itu pun bersedia membantu Fuji untuk menemukan kembali tasnya.

"Super duper dingin, aku ampe menggigil, otak gak bisa mikir, paspor ilang disitu juga ada HP kerja aku yang biasanya buat merekam gitu, kenangannya banyak banget juga. Jantung aku ini ilang rasanya. Aku udah mau nangis tapi saking paniknya nangis aja udah males rasanya," tutur Fuji.

Polisi menunjukkan bukti CCTV saat kejadian. Fuji pun sempat diinterogasi terkait apa saja barang yang ada di dalam tas itu.

"Kita nunggu sambil ditanya-tanya apa saja yang ada di tas itu. aku jelasin ada paspor, HP, pouch make up, ada apalagi aku juga lupa," terang Fuji.

Fuji

Akhirnya, sekitar 20 hingga 30 menit kemudian polisi tersebut berhasil membantu Fuji mendapatkan tasnya kembali.

"Datanglah sekitar 20 atau 30 menit itu tas, aku senang banget. aku bersyukur banget paspor ada, jiwaku udah tenang," ucap Fuji.

Fuji kembali menunggu dan selanjutnya polisi itu mengembalikan pouch dan juga HP kerja miliknya.

"Kita nunggu, nunggu lagi. Akhirnya HP ini balik, dianterin lagi. Terima kasih banget ya Allah. Aku sangat amat beruntung, sangat amat bersyukur, semuanya balik. Mulai dari paspor, HP, dan semuanya," kata Fuji.

Fuji (Instagram/@fuji_an)

"Kalau kenapa barangnya datang satu persatu, aku nggak ngerti," pungkasnya.

Fuji juga berterima kasih kepada polisi yang mau membantunya dan berhasil menangkap pelaku pencopetan yang ternyata berjumlah tiga orang warga Maroko.(*)