Pop.matamata.com - Annisa Pohan baru-baru ini mengunggah postingan yang menggegerkan publik. Istri Agus Harimurti Yudhoyono tersebut menampilkan ulang unggahan terkait data polusi udara di Jakarta dan sekitarnya.
Annisa Pohan membeberkan beberapa postingan yang bersumber dari Centre for Research on Energy and Clean Air (CREA). Menurutnya, jika data tersebut benar, maka masyarakat seperti dibunuh pelan-pelan. Salah satu postingan mengungkap kondisi pada Maret 2023 dan Agustus 2023. Kondisi pada Maret nampak lebih cerah sementara Agustus 2023 berpolusi.
Selain itu, terdapat data Indeks Kualitas Udara (AQI) yang menyentuh angka 151 pada Sabtu, 12 Agustus 2023. Meski begitu, belum diketahui terkait lokasi persis dari AQI 151 tersebut.
Berdasarkan data yang diunggah Annisa Pohan, AQI 151 menyiratkan kualitas udara tidak sehat. Salah satu ilustrasi bersumber dari CREA dan akun @ridwanhard, menyuratkan bahwa wilayah Jakarta dan sekitarnya digambarkan dengan warna merah. Ini menyiratkan kualitas udara yang tidak baik.
"Saya dapat info seperti berikut, boleh mohon dicek kebenarannya oleh yang berkepentingan? Kalau benar seperti ini kami masyarakat Jabodetabek seperti dibunuh pelan-pelan dengan asap tsb. apalagi untuk yang memiliki alergi saluran pernafasan, ini sangat berbahaya. Mohon penjelasannya," tulis Annisa Pohan dikutip dari akun Instagram-nya pada Selasa (15/08/2023).
Menurut postingan dari Annisa Pohan (bersumber CREA), kontributor utama polusi Jakarta bukanlah kendaraan. Namun asap dari pembangkit listrik di Banten.
Ia menjelaskan, udara pada weekend car freeday tetap kotor terdapat asap kiriman dari daerah tersebut. "Kontributor utama polusi Jakarta bukanlah kendaraan. Tapi asap dari pembangkit listrik batubara di Banten. Ada pembangkit batubara terbesar asia tenggara yang baru buka disitu. Itulah kenapa polusi di tengah malam dan pagi lebih parah karena malam hari adalah beban puncak listrik, saat batubara dibakar sebanyak-banyaknya. Itulah kenapa saat weekend car freeday udara tetap kotor, karena asapnya kiriman dari Banten. Itulah kenapa Tangsel lebih tercemar udaranya daripada Jakarta dan Bekasi, karena Tangsel lebih dekat lagi ke Serang. Dan di Serang sana pasti udaranya lebih hancur lagi," bunyi postingan dari Annisa Pohan.
Berita Terkait
-
Jakarta Mulai Pulih, Warga Padati CFD di Jalan Sudirman
-
20 Anak Putus Sekolah di Jakarta Barat Kembali Mengenyam Pendidikan lewat SKB Cengkareng
-
DKI Jakarta Tawarkan Dua Jalur Sertifikasi Halal untuk UMKM, Gratis Lewat Program Jakpreneur
-
71 Dapur Makan Bergizi Gratis Layani 228 Ribu Warga DKI, Terbanyak di Jakarta Timur
-
Angkatan 2000 SMAN 108 Jakarta, Gelar Reuni ke-25 Tahun dengan Meriah
Terpopuler
-
Diprotes Jarang Ngantor, Bella Shofie Umumkan Mundur jadi Anggota DPRD Kabupaten Buru
-
Sudah Dinonaktifkan! Publik Desak Nafa Urbach, Eko Patrio, dan Uya Kuya Mundur dari DPR
-
Peraih Penghargaan 'Ahmad Tohari Awards 2025', Khansa Maria Luncurkan Novel 'GUIWU'
-
Sutradarai film 'Menjelang Magrib 2', Helfi Kardit Kemas Horor dengan Mencekam
-
Meriam Bellina jadi Perawat di Film 'Agape The Unconditional Love'
Terkini
-
Catat Tanggalnya! EXO Dipastikan Comeback secara Grup Tahun Ini
-
Ozzol Ramdan, Syifa Hadju hingga Renaga Tahier, jadi Nominator 'ITA 2025'
-
Rela Dibayar Murah, Mongol Stres jadi Pemuja Iblis di Film 'Gereja Setan'
-
Dokter Reza Gladys Hadirkan Masker Patch untuk Kulit Wajah Cantik Memesona
-
Terungkap! Arumi Bachsin Buka Suara Kondisi Keluarga, usai Gedung Grahadi Surabaya Dibakar Massa