Pop.matamata.com - Gibran Rakabuming Raka mengungkap sejumlah alasan mengapa dirinya suka ngomel-ngomel atau marah ketika menjadi Wali Kota Solo. Putra sulung Presiden RI Jokowi tersebut menjelaskan bahwa itu ada hubungan dengan latar belakangnya.
Sebelum menjadi orang nomor satu di Solo, Gibran merupakan seorang pengusaha. Ia mempunyai bisnis katering dan usaha martabak. Latar belakang seperti itu membuat Gibran sering marah ketika menjadi Wali Kota Solo.
Menurut Gibran, orang swasta terbiasa bergerak cepat sehingga memiliki pola pikir berbeda dibanding pegawai pemerintah. Kakak dari Kaesang ini pernah viral karena ia marah melihat cara menjawab admin akun resmi Twitter Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, @PEMKOT_SOLO.
"Aku ora seneng caramu jawab keluhan warga. Ora solutif blas. Wes tak urus dewe wae (Aku nggak suka caramu menjawab keluhan warga. Benar-benar tidak solutif. Biar saya urus sendiri saja)," kata Gibran beberapa waktu lalu. Salah seorang netizen nampak mengurus beberapa surat penting di akhir pekan namun terkendala karena Sabtu Minggu libur dan Jumat hanya buka hingga pukul 11.00 WIB.
Ketika netizen tersebut meminta solusi, admin akun Pemkot Solo justru memberikan sejumlah peraturan terkait jam kerja ASN. Gibran langsung marah dan memarahi admin Twitter akun Pemkot Solo melalui media sosial.
Suami dari Selvi Ananda itu menjelaskan bahwa ia ingin menyelesaikan sesuatu dengan cepat. Meski begitu, pegawai pemerintah dinilai berbelit-belit sehingga eksekusinya sulit.
"Tiap hari saya ngomel-ngomel terus. Ya karena kan saya orang swasta. Ya memang beda. Beda cara kerjanya, beda mindset-nya. Misalnya kita pengen cepet, kita pengen hari ini eksekusi, itu susah. Kadang-kadang mereka kan pengennya rapat dulu, gajian dulu, studi banding, terus, hmm, meninjau lokasi, habis itu gajian lagi. Rapat lagi, habis itu nggak jadi, ya kan kesel ya," kata Gibran dikutip dari YouTube Total Politik.
Cuplikan video mengenai wawancara Gibran tersebut diunggah ulang oleh akun @ryojaya dan viral di TikTok. Salah satu momen yang disorot adalah ketika Gibran "menumbalkan Kaesang" terkait tuduhan tidak mempunyai roots.
"Banyak yang mengatakan Mas Gibran ini terlalu Singapura. Kurang bergaul di pergaulan lokal, tak ada roots (akar/asal)," kata salah seorang host. Gibran menanggapi bahwa ia mengikuti proses Pemilu dan menang di Solo. Ini membuktikan bahwa ia mempunyai roots.
"Saya kemarin berkompetisi. Saya (disebut) nggak punya roots (asal/akar). Apa tadi istilahnya, terlalu Singapura dan lain-lain, ya kita susah menang loh, kan berarti kita nggak dianggap putra daerah. Kemarin saya menang," kata Gibran. "Misalnya Kaesang jadi Wali Kota Depok. Lah itu bener nggak punya roots (asal)," lanjutnya.
Berita Terkait
-
Wapres Gibran Janji Percepatan Penanganan Bencana di Sumut
-
Gibran ke Korban Banjir Bandang di Agam: Warga Sumatera Tidak Sendiri
-
Gibran Tinjau Lokasi Bencana di Tiga Provinsi Sumatera, Fokus pada Evakuasi dan Pemulihan
-
Setahun Berjalan, Gibran Minta Program "Lapor Mas Wapres" Jadi Bahan Kebijakan Pemerintah
-
Di Forum G20, Gibran Tegaskan MBG Prabowo sebagai Investasi Strategis Bangsa**
Terpopuler
-
Peduli Bencana Alam di Sumatera, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Kirim Bantuan Rp15 Miliar
-
Dapat Penghargaan dari VinFast Indonesia, Musisi David Bayu Merasa Tertantang di Industri Ekonomi Kreatif
-
Citrakan Prabowo Subianto, Iko Uwais Tanggapi Pro Kontra Film 'Timur'
-
Miliki Wajah Glowing dan Tubuh Ideal, Melliza Putri Lakukan Perawatan Khusus di Dermaster
-
Saugi, Adi Faisal dan Nurgianto, bakal Bersaing Ketat di Ajang Balap 'Scooter Prix 2025'
Terkini
-
Prilly Latuconsina Tak Mau Asal-asalan, Perankan Risa di Film 'Danur: The Last Chapter'
-
Perankan Ibu Hamil, Yasmin Napper Gunakan Perut Palsu: Lumayan Berat
-
Luna Maya Bangga Berkolaborasi dengan Sportstive+, Tayangkan Cabor Bergengsi
-
Rucky Markiano Gandeng Seno 'Radja' dan Para Artis Geluti Bisnis Cafe
-
Longsor dan Banjir di Sumatera, Hanura Desak Pemerintah Tetapkan Status Bencana Nasional