Pop.matamata.com - Youtuber Deddy Corbuzier buka suara terkait rancangan baru Perpres Jurnalisme Berkualitas yang diajukan oleh Kominfo. Melalui akun Twitternya, sosok yang memiliki podcast Close The Door tersebut mengkritik secara halus rancangan aturan tersebut.
Terang-terangan ia menyebut bila rancangan Perpres Jurnalisme mengancam keberadaan para konten kreator di Indonesia.Tak hanya itu, Deddy Corbuzier juga mengingatkan ancaman media digital dan menyinggung mengenai pemerintahan oligarki.
"Tau berita ini? Kalau aturan pemerintah ini jadi, menurut saya intinya akan mematuikan semua konten kreator di Indonesia," cuit Deddy Corbuzier melalui akun corbuzier.
"Balik lagi ke media konvensional, Oligaaaaar. Gokil kan," sambungnya.
Dalam cuitannya, Deddy Corbuzier juga menyertakan link pernyataan dari pihak Google yang khawatir dengan adanya draf perpres Jurnalisme Berkualitas. Pasalnya aturan ini rawan disalahgunakan.
Pada siaran pers tersebut, Google menjekaskan bila rancangan jurnalisme berkualitas justru membatasi keanekaragaman berita yang bisa dikonsumsi publik.
"Alih-alih membangun jurnalisme berkualitas, peraturan ini dapat membatasi keberagaman sumber berita bagi publik karena memberikan kekuasaan kepada sebuah lembaga non-pemerintah untuk menentukan konten apa yang boleh muncul online dan penerbit berita mana yang boleh meraih penghasilan dari iklan," tulis Michaela Browning, Wakil Presiden Urusan Pemerintah dan Kebijakan Publik Google APAC.
Keberadaan draf ini juga membatasi Google untuk menyediakan sumber informasi yang relevan, kredibel, dan beragam bagi penggunanya. Mereka juga harus mengevaluasi program digital yang dimiliki.
Pihak Google juga menekankan bila rancangan perpres Jurnalisme Berkualitas akan mengancam penyebaran berita online dan eksistensi media serta konten kreator yang sudah ada.
Sebagai penutup, pihak Google berharap adanya solusi atas keresahan yang dialami agar bisa berkolaborasi menghasilkan berita berkualitas bagi semua orang.
Cuitan Deddy Corbuzier ini pun ramai dikomentari oleh warganet. Tak sedikit yang mendesak agar dirinya mengundang pihak Kominfo terkait rancangan Perpres Jurnalisme Berkualitas ini.
"Busettt, kaya senjata buat pilpress gasih, soalnya buzzer kan udah ga mempan," seloroh seorang warganet. "Padahal pajak dari konten kreator gede lo. apakah jadi next korut," celetuk warganet lain. "Bahas om di podcast," usul warganet yang berbeda.
"Ini sama saja dengan membatasi informasi yg seharusnya dapat di akses oleh masyarakat, mirip2 menuju ke negara otoriter yg dikendalikan oleh oligar," balas salah satu warganet.
Tag
Berita Terkait
-
KPK Sebut Nadiem Makarim Masuk Daftar Calon Tersangka Kasus Google Cloud
-
Resmi! Sabrina Chairunnisa Gugat Cerai Deddy Corbuzier
-
Nadiem Siap Hadiri Pemeriksaan KPK Terkait Kasus Google Cloud
-
KPK Dalami Dugaan Korupsi Google Cloud, Akan Panggil Pihak Google
-
Google Resmi Luncurkan Veo 3 di Indonesia, AI Canggih Pembuat Video Sinematik dari Teks
Terpopuler
-
Bintangi Film 'OZORA', Chicco Jerikho Merasa Melawan 'Abuse of Power'
-
Hakim Putuskan Ammar Zoni, bakal Dipindahkan dari Lapas Nusakambangan ke Jakarta
-
Esther Yu Bangga Didapuk jadi 'International Global Ambassador Vision+ dan iQIYI'
-
Usai Sukses dengan Bisnis Ceker Pedas, Lia Ladysta Hadirkan Kopi Khas di Restorannya
-
Rayakan Ultah ke-36, Puput Carolina Resmi jadi DJ Profesional
Terkini
-
Saugi, Adi Faisal dan Nurgianto, bakal Bersaing Ketat di Ajang Balap 'Scooter Prix 2025'
-
Unggahan Menyedihkan Richa Novisha, usai Meninggalnya Sang Suami Gary Iskak
-
Dokter Kecantikan Reza Gladys Dirikan Yayasan dan Bagikan Sembako di Cianjur
-
Jadi Pocong di Film 'Riba', Fanny Ghassani Merasa Tak Berdaya
-
Nickelodeon Playtime Pertama di Asia Tenggara, Siap Meriahkan Liburan bersama Spongebob