Keluarga Cheria Geluti Bisnis Tour and Travel dengan Wisata Halal

Wisata Halal

Mia Taksaka | MataMata.com
Kamis, 20 November 2025 | 10:29 WIB
Keluarga Cheria. (ist)

Keluarga Cheria. (ist)

Pop.matamata.com - Peringatan Hari Anak Sedunia 2025, PBB mengusung tema 'My Day, My Rights'.

Di Indonesia, salah satu yang menyita atensi adalah keluarga dengan anak banyak.

Seperti pencetak rekor MURI pemilik anak terbanyak seperti Kamaruddin dan Najerah dengan 16 anak di Sulawesi Tenggara.

Di Jakarta, ada skuad Gen Halilintar dengan 11 anak dan Keluarga Cheria dengan 14 anak.

‎Keluarga Cheriatna (51) dan Farida Ningsih (50) sesuai arahan UNICEF, melatih anaknya jadi generasi pemimpin, pemikir, dan penggerak perubahan.

Tertatih di Awal Dekade Pernikahan

Perekonomian pasutri yang menikah pada 10 April 1999 ini tidak baik-baik saja.

Hampir setiap hari mereka langganan menyantap nasi dan garam.

Segala pekerjaan Cheriatna lakoni macam jualan bunga, menjajakan koran, hingga mengayuh odong-odong.

Sederet bisnis juga dijajal seperti jual sembako dan menyediakan jasa digital marketing, mempromosi usaha orang melalui blog.

"Dalam 10 tahun pertama, usaha kami kerap tiarap, pengalaman menimba ilmu ke Jepang, menyemangati saya berpikir positif dalam merealisasikan mimpi. Saya coba juga kerja dari rumah, sarungan doang, bantu pasarkan bisnis orang lain seperti properti hingga paket wisata ke luar negeri. Cuan dapat, bisa ajak istri pelesir ke luar negeri," ucap Cheriatna, Kamis (20/11/2025).

‎Menjadi marketing di sebuah agen travel, mengasyikkan.

Baca Juga: Rencana Merger Grab dan GoTo, Ubah Gaya Hidup menjadi Praktis

Namun pada 2010, kerja sama terhenti, hal ini melecut pasutri ini membangun usaha travel sendiri.

"Hikmahnya, setelah itu banyak yang ingin pakai jasa kami," tambahnya.

‎Dari situ kisah cinta bertabur tawa dan air mata yang terbungkus niat mulia ini menginisiasi lahirnya Cheria Holiday, pelopor agen wisata halal yang dikenal sejak 2012.

Pasutri ini tak hanya bikin perusahaan, melainkan mengukuhkan dinasti bisnis untuk anak yang didasari prinsip hidup kuat, sarana dakwah, dan menebar spirit entrepreneurship.

Keluarga Cheria. (ist)
Keluarga Cheria. (ist)

 

Lahirnya Visi Wisata Halal

‎Cheriatna dan Farida merintis bisnis tour and travel dengan visi berwisata halal.

Filosofi Cheria, terinspirasi dari namanya sendiri yang identik dengan keceriaan.

Nama yang menjadi doa agar setiap trip halal yang diselenggarakan oleh Cheria Holiday selalu membawa kebahagiaan dan kenyamanan bagi pelancong mengelilingi destinasi wisata dunia.

"Cheria Holiday ibarat sarana berdakwah, saya ingin memberikan solusi agar umat Muslim dapat menikmati perjalanan global mulai dari Asia, Amerika, Australia, hingga Eropa dengan sajian di berbagai restoran halal, waktu salat yang tetap terjaga, dan segala akomodasi sesuai syariat," tegas Ketua Umum Asosiasi Travel Halal Indonesia (ATHIN).

Seluruh Anak Enggak Ada yang Sekolah

Selama 1 dekade pernikahan, pasutri ini membangun fondasi rumah tangga yang fokus pada pendidikan dan mindset.

Mereka putuskan tidak membeli televisi agar anak leluasa berinteraksi dan berkreasi berbagai kegiatan produktif.

‎Ya, Semua anak tidak ada yang sekolah reguler. Pasutri ini memberi pendidikan nonformal seperti kelompok belajar dan pendidikan anak usia dini bagi balitanya.

"Saya belajar dari pengalaman karena kenyang segudang kegiatan akademik. Saya kuliah dengan 3 gelar S1 berbeda. Saya pernah jadi asisten dosen dan beasiswa S2 manajemen bisnis sebuah universitas negeri di Solo. Namun, suami menyarankan saya fokus mengurus anak-anak yang kelak bisa membantu bisnis keluarga," jelas Farida.

‎Ia merasakan yang dipelajari di kampus, tidak relevan dengan jodoh bisnisnya.

‎"Saya merasa banyak waktu terbuang ketika belajar hingga pendidikan tinggi. Banyak sarjana yang lulus dengan nilai tinggi tapi pekerjaannya tidak berbanding lurus dengan ilmu di kampus. Saya putuskan mendidik anak sesuai kebutuhan dan keahlian mereka. Kalau bisa di usia 12, orangtua sudah punya formula mau arahkan anak ke mana. Jadi saya pandu anak belajar berbisnis dan kelak bisa membuka lapangan kerja untuk banyak orang," tegasnya.

Keceriaan dan Kegetiran 14 Kehamilan

‎Konsep banyak anak banyak rezeki, jadi acuan Farida jaga keharmonisan cinta.

‎"Gas aja, meski hati galau, saya pernah overthinking jika punya anak banyak, gimana mengurusnya. Apalagi saya getol banget menimba ilmu. Pagi kuliah jurusan Sastra Indonesia, siang lanjut kuliah Sastra Jepang, dan malam saya masih kuliah Sastra Arab," tegas Farida.

‎Ia terisak mengenang kisah mellow saat buah cinta pertamanya, meninggal dunia.

"Tahun pertama menikah, Alloh kasih rezeki, berhubung saya terlalu sibuk di kampus, jadi enggak sadar lagi hamil. Saya banyak melayani jasa pembuatan skripsi. Saking capeknya, saya sakit tifus. Begitu diperiksa dokter, usia kehamilan saya memasuki bulan keenam. Saya dianjurkan bed rest karena janin lemah. Saya sempat lihat anak kami lahir. Dia tidak nangis. Namun belum satu jam, bayi kami meninggal," tegas Farida.

‎Meski telah tiada, pasutri ini tak lupa menyematkan nama untuk putranya, Abdul Rohman.

Pasca kejadian, Farida terus dihantui rasa bersalah, ia janji lebih telaten jika kembali dikaruniai keturunan.

Tak lama Tuhan memberi penggantinya, bayi perempuan cantik bernama Chefa.

‎Kehadiran Farhah Chefa Qonita pada 10 Agustus 2000, membuat keseharian pasutri ini lebih berwarna.

Getol mau terus memiliki anak, tak terasa 'pasukan' Farida-Cheriatna terus bertambah.

‎Di antaranya Rabitha Chefa Karima (22 Mei 2003), Refah Shofi Salima (14 Agustus 2005), Zaka Fathie Cheriatna (29 April 2007), Radja Kholis Cheriatna (9 April 2009), Ridho Hasan Cheriatna (23 November 2010), Muthiah Chefa Jamila (30 Agustus 2012), Ibrahim Sholeh Cheriatna (5 Desember 2013), Fatimah Laila Cheriatna (18 September 2015), Maryam Qurrota A'yun (14 Agustus 2017), dan Asma Ummu Syahida (10 Juni 2023).

"Hadirnya Asma kayak kado terindah di usia pernikahan perak, setiap anak selisih 2 tahun. Setelah Maryam, saya pikir sudah kelar produksi, alhamdulillah Allah kasih amanah lagi," canda Farida.

Di balik suka, terendap lara yaitu wafatnya 3 buah hati pasutri ini.

"Kalau ditotal, saya telah 14 kali hamil, sebelas anak lahir via persalinan normal, satu meninggal pas lahir, dan dua anak tak sempat keluar karena saya keguguran. Momen haru pertama, saat usia kandungan dua bulan. Keguguran satunya, saat hamil tiga bulan," ucap Farida terbata.

‎Tujuh Pilar Kehangatan Cheria Holiday

Siapa traveler yang tidak kenal Cheria Holiday? Popularitas salah satu pelopor travel wisata halal Indonesia ini kuncinya terletak pada keberlanjutan pasutri ini menempa anak-anak mereka jadi wirausaha terampil.

Tujuh anak terlibat sebagai pilar utama Cheria Holiday.

Mereka dididik mandiri, berbagi tugas di posisi-posisi strategis dan memastikan denyut perusahaan berjalan dinamis.

‎Cheriatna merinci tupoksi anak sesuai skill dan minatnya.

Ada perancang produk tur berisi paket unik dan kompetitif, sesuai kebutuhan pasar halal.

Ada konsultan tur, berinteraksi langsung dan membangun jembatan kepercayaan para konsumen.

Ada yang jadi pengawal stabilitas finansial, perumus strategi demi meluaskan jangkauan pasar wisata halal.

"Chefa fokus B2B, Rabitha urus produk tur, Refah piawai di finance, Zaka mahir sebagai konsultan tur. Radja, Ridho, dan Muthiah jadi content creator sosmed. Keluarga Cheria ingin menginspirasi bahwa sukses itu berakar pada kerja kera, integritas, dan warisan nilai berbisnis sambil berdakwah," pungkas sang penulis buku 'Keluarga Traveler: Keliling Dunia Hasil Kerja Sarungan'.

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI