Aliando Syarief. (ist)
Guna mendalami alat musik tradisional sharon, Aliando Syarief mengaku tidak memiliki waktu yang lama untuk latihan, ia hanya berlatih di lokasi syuting.
"Jadi gua dibantu sama rekan-rekan pemain gamelan dan sharon yang dampingi Dierja juga di scene tersebut, akhirnya gua bisa," ungkap Aliando Syarief.
Sang produser film 'Narik Sukmo', Mulyadi JP mengatakan film tersebut merupakan genre horor yang memiliki karakter khusus dan mengeksplor budaya jawa.
"Film ini mengajarkan kita untuk tidak terlalu menuruti semua keinginan seseorang, jadi harus ada hal yang masuk nalar atau nurani kita juga harus jalan dan bisa menyikapi sendiri, semoga film ini bisa sukses dan digemari masyarakat Indonesia," jelas Mulyadi JP.
Film 'Narik Sukmo' yang merupakan adaptasi dari novel karya Dewie Sofia, berpusat pada karakter seorang mahasiswi bernama Kenar (Febby Rastanty).
Kecintaannya pada dunia tari sejak kecil pudar setelah kekasihnya selingkuh dengan mantan sahabatnya yang juga seorang penari.
Untuk menghibur Kenar, Ayu (Dea Annisa) mengajak teman baiknya itu untuk berkunjung ke kampung halamannya di Desa Kelawangin.
Kedatangan mereka disambut hujan lebat seolah memberi isyarat pertanda ada sesuatu mengerikan yang akan segera terjadi.