Ustaz Adi Hidayat dan Andre Taulany (Instagram/@adihidayatofficial)
Pop.matamata.com - Pendeta Gilbert Lumoindong menyampaikan permohonan maaf secara terbuka di hadapan Jusuf Kalla dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) atas pernyataannya yang menyinggung zakat dan perilaku salat di media sosial. Pernyataan ini menuai banyak kritikan dan kecaman dari berbagai pihak.
"Dengan segala kerendahan hati, saya Gilbert Lumoindong memohon maaf untuk segala yang terjadi dan kalau ada salah ucap, salah pengertian, salah diksi dan segala macam, salah dalam pembicaraan saya, percakapan saya dalam ceramah saya kepada umat muslim maupun umat lain juga yang merasa terganggu dengan ceramah itu," kata Gilbert dalam video di YouTube MUI TV, seperti dilansir detikNews, Selasa (16/4).
View this post on Instagram
Lebih lanjut, Gilbert menegaskan bahwa tidak ada niatnya untuk menimbulkan permusuhan. Ia juga mengaku menghormati perbedaan dan mencintai umat Islam. "Dan biarlah ke depannya kita tutup buku kelam kita dan kita maju lagi pada hal-hal yang lebih baik," sambungnya.
Menanggapi permintaan maaf Pendeta Gilbert, Ustaz Adi Hidayat menyampaikan rasa terima kasihnya. Ia menilai bahwa pernyataan Gilbert tersebut telah memperkenalkan ajaran Islam kepada komunitas Kristen.
"Saya secara pribadi menyampaikan terima kasih Pendeta Gilbert karena sudah memperkenalkan tentang ajaran-ajaran di Islam di komunitas beliau sehingga teman-teman di Kristiani bisa mengenal, setidaknya tentang salat tentang zakat berapa kali ditunaikan oleh umat Islam, yang selama ini mungkin ada yang belum kenal atau belum terbayangkan tentang itu semua," kata Ustaz Adi Hidayat dalam video di YouTube-nya.
Ustaz Adi Hidayat kemudian menjelaskan tentang makna salat dan zakat dalam Islam. Ia menekankan bahwa salat merupakan kebenaran yang bersumber dari Tuhan dan memiliki landasan yang kuat.
"Salat merupakan satu kebenaran yang bersumber dari Tuhan, bahkan dalilnya bisa dilacak dan cara prakteknya sama di seluruh dunia, jika prakteknya berbeda antara satu negara dengan lainnya maka itu berarti buatan manusia," bebernya.
"Pada Islam sudah lengkap mulai dari landasan ontologinya landasan, epistemologinya sampai ke aksiologinya dari mulai awal kerangka itu ada kemudian menjadi gambaran yang kita praktikkan, sampai nanti action-nya lengkap," pungkasnya.
Berikut profil dan biodata Pendeta Gilbert Lumoindong
Baca Juga: Pendeta Gilbert Lumoindong Hidup Mewah, Punya Jam tangan Seharga Rp389 Juta!
Nama Lengkap: Gilbert Emanuel Lumoindong (Pdt. Gilbert Lumoindong, M.Th.)
Tanggal Lahir: 26 Desember 1966 (umur 57 tahun)
Tempat Lahir: Jakarta, Indonesia
Keluarga:Istri: Reinda Lumoindong (menikah 1992)
Anak: Garren Reivener Lumoindong, Greivance Lumoindong, Gavrilla Reichella Lumoindong
Karier: Pendeta Kristen
Pernah menjadi pembawa acara "Penyegaran Rohani Agama Kristen" di RCTI (1992-1997)
Penulis buku-buku rohani Kristen, seperti "Sadar Setiap Hari Bersama Yesus" dan "33 Modal Pelayanan Yang Dahsyat"
Kontroversi:
Tahun 2019: Pernah menjadi sasaran berita bohong tentang berpindah agama ke Islam.
Tahun 2020: Pernyataan terkait dukungan Paus Fransiskus untuk serikat sipil homoseksual menuai kontroversi di kalangan Katolik Roma.