Potret Elegan Sandra Dewi dan Harvey Moeis di Jepang (Instagram/@sandradewi88)
Pop.matamata.com - Suami Sandra Dewi, Harvei Moeis ditetapkan sebagai tersangka baru dugaan kasus korupsi tata niaga komoditas timah wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk periode 2015-2022.
Karena hal itu Harvei Moeis menyebabkan kerugian negara mencapai Rp271 Triliun. Harvei Moeis pun sudah ditahan oleh pihak kejaksaan.
Kejadian itu membuat Sandra Dewi disorot oleh nitizen. Termasuk beberapa video lawas dari sang artis.
Sandra Dewi sendiri pernah berbincang dengan Melany Ricardo soal kekayaan suaminya. Dia mengaku tidak ingin takabur karena takut diambil kembali oleh Tuhan.
“Tetap takut sama Tuhan. Jadi ini jujur ya gua paling takut sama Tuhan ini bapak yang mengasihi,” ucapnya.
“Takut gua sama Tuhan kalau gua macem2 sehingga gua menjadi sosok yang tidak baik gua takut Tuhan ambil semua,” paparnya.

Karena itulah Sandra Dewi ingin hidup secara sederhana. Walaupun saat itu suaminya bergelimangan harta.
Baginya uang yang diberikan Tuhan itu adalah sebuah ujian. Sehingga bisa saja langsung diambil oleh Tuhan.
“Tapi kalau kita macem-macem bisa Tuhan semudah itu diambil. Karena semua dikasih Tuhan,” jelasnya.

Harvey menikah dengan Sandra Dewi pada November 2016 lalu di Jakarta setelah menjalin hubungan selama tiga tahun. Seminggu usai pemberkatan, keduanya melangsungkan resepsi pernikahan di Disneyland Tokyo, Jepang.
Baca Juga: 4 Jenis Tanaman Meja untuk Meningkatkan Produktivitas di Kantor
Kini, Harvey dan Sandra memiliki dua orang anak. Salah satu anak mereka, Raphael Moeis, sempat menjadi sorotan karena mendapat hadiah jet pribadi saat ulang tahun yang pertama.
Harvey merupakan seorang pengusaha batubara. Ia disebut-sebut menguasai tambang batubara di Bangka Belitung yang tak lain merupakan kampung halaman sang istri.
Salah satu perusahaan yang dijalankan Harvey yakni PT Multi Harapan Utama. Ia menjabat sebagai Presiden Komisaris di perusahaan batubara itu.
Harvey juga disebut-sebut memiliki saham di lima perusahaan batubara lainnya, yakni PT Refined Bangka Tin, CV Venus Inti Perkasa, PT Tinindo Inter Nusa, PT Sariwiguna Bina Sentosa dan PT Stanindo Inti Perkasa.