Pop.matamata.com - Masjid Al Jabar Akan Dibongkar Karena Belum Lunas, Ridwan Kamil Kasih Jawaban Mak Jleb!
Ridwan Kamil beberapa waktu lalu telah meresmikan Masjid Al Jabbar di kawasan Cimincrang, Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat. Usai momen tersebut, viral saat ini tiba-tiba diberitakan bakal dibongkar karena masih menyisakan utang yang belum lunas.
Salah satu media online membuat narasi bahwa seorang pengusaha asal Batam, Simson Sitinjak kini jadi korban karena harus membayar utang kepada vendor-vendor yang seharusnya dibayar oleh kontraktor.
Baca Juga: Sheila Marcia Dance Bareng Putrinya, Bentuk Tubuhnya Diomongin
"Kalau tidak ada titik temu kami akan mengambil langkah hukum dan juga membongkar material seperti kawat las yang terpasang di kubah utama untuk dikembalikan," kata Simson Sitinjak.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pun memberikan klarifikasi terkait pemberitaan tersebut melalui akun Instagram pribadinya, @/ridwankamil. Ridwan mengatakan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah melunasi semua kewajiban pembayaran kepada kontraktor.
"Sudah diaudit resmi oleh BPK. Sudah lunas nas nas," tulis Ridwan Kamil dikutip Senin, (06/02/2023).
Menurutnya, pihak kontraktor memiliki cara dan metoda berbisnis kepada mitra vendor, suplier, sub kon, itu sepenuhnya secara hukum menjadi ranah tanggung jawab kontraktor.
Baca Juga: Tak Pernah Ketemu Anak, Tio Pakusadewo Curhat Momen Haru Kopi Darat dengan Patricia: Ada Firasat
"Jika ada permasalahan di antara pihak mitra kontraktor, semoga segera diselesaikan dengan baik sesuai dengan norma dan hukum yang berlaku. Hatur nuhun," tutup Ridwan Kamil.
Sebagai informasi, Simson membeberkan perihal utang ini saat dirinya mendapat proyek dari pimpihan perusahaan konstruksi pelat merah di bulan Februari 2022.
Dia ditelepon saat itu untuk bergabung untuk mengerjakan kubah utama Masjid Al Jabbar.
Baca Juga: Boy William Video Call Ayu Ting Ting, Wajah Bilqis Disorot: Lama-lama Mukanya Mirip
Simson pun setuju dengan proyek tersebut dan mengajukan kontrak sekitar Rp30 miliar.
Pengerjaan proyek tersebut selama kurang lebih 8 bulan dengan jumlah tenaga kerja 220-240 orang.
Di sekitar bulan Maret 2022, dia mulai mengirimkan tenaga kerja, termasuk alat-alat perlengkapan kerja dan material. Namun, setiap invoice yang dilayangkan kepada kontraktor, pembayaran tidak penuh. Jadi, pembayaran cuma sekitar 45-50 persen saja.
Baca Juga: Tabiat Ferry Irawan Dikuliti, Berani Gondol Harta Benda saat Eks Istri Terkapar Sakit