Pop.matamata.com - Film horor saat ini tengah diminati para penonton Indonesia.
Terbaru, bintang film sekaligus penyanyi Sara Fajira baru saja merampungkan film terbarunya berjudul 'Maju Serem Mundur Horor'.
Artis cantik itu mengungkapkan pengalaman tak terlupakan ketika syuting film 'Maju Serem Mundur Horor'.
Pelantun 'Lathi' itu mengaku mengalami kesurupan hingga membuat kru panik.
Menurutnya, kala itu film tersebut memang sedang menjalani syuting di lokasi yang terbilang angker.
Kejadian aneh terjadi ketika artis yang akbrab disapa Sara hendak mengambil adegan kuntilanak yang dia perankan.
Kebetulan, di lokasi syuting ada sebuah pohon beringin besar.
"Aku enggak bisa lihat, cuma ngerasain, cuma emang tempatnya creepy banget. Jadi waktu itu hujan aku pas dandan kunti, mungkin penunggunya bilang 'hey teman' gitu," ucap Sara Fajira di Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (20/10/2025).
Sara Fajira mmengatakan dirinya kala itu tiba-tiba menangis dan bicara dalam bahasa Jawa.
Suami Sara yang saat itu ikut menemani di lokasi syuting coba menenangkan sang istri.
"Aku nangis dan jadi curhat sama suami aku, sama suami aku jadinya diladenin ngobrol, kerasukannya bahasa Jawa. Aku disembuhin sama suami aku, ngerasanya kayak tidur aja, itu tengah hari bolong loh padahal," katanya.
Melihat Sara bertingkah aneh, para kru dan pemain lain panik.
Meski mendapat pengalaman itu, Sara tak mau kapok bermain film bergenre horor lagi.
"Ya mungkin karena suasananya pas banget, tapi setelah kejadian itu aku malah jadi lebih hati-hati, selalu doa dulu sebelum mulai," tegasnya.
Film 'Maju Serem Mundur Horor' bercerita tentang empat mahasiswa jurusan film, yakni Poltak (Maell Lee), Bowo (Dodit Mulyanto), Dede (Daffa Ariq), dan Asikin (Yewen).
Keempatnya mengalami mimpi yang sama, yang kemudian menjadi pertanda kejadian supranatural dari mimpi mereka.
Konflik semakin berkembang ketika dosen mereka, yang diperankan Gary Iskak, menekankan pentingnya menyelesaikan tugas akhir mereka.
Dorongan tersebut membuat keempat mahasiswa ini berinisiatif untuk memproduksi sebuah film horor.
Dalam proses pembuatan film, Poltak mengajak Tiara (Carissa Perusset) dan Mumun (Sara Fajira), rekan sekampus mereka untuk ikut bergabung.
Proses produksi tidak berjalan mulus, berbagai kejadian lucu dan horor mulai hadir selama syuting berlangsung.
Puncak ketegangan terjadi ketika Mumun, mengalami kecelakaan.
Peristiwa ini menghambat jalannya produksi.
Suasana mistis semakin terasa dengan hadirnya Sara Wijayanto, artis yang identik dengan film horor.
Kehadirannya diyakini mampu memperkuat suasana horor sekaligus menghadirkan kualitas yang autentik dalam cerita.
Film 'Maju Serem Mundur Horor' ini akan tayang di seluruh bioskop Indonesia, mulai 23 Oktober 2025.
Berita Terkait
-
Bintangi Film 'Santet Segoro Pitu', Ari Irham dan Sandrinna Michelle Percaya Mistis
-
Possession: Kerasukan Bawa Teror ke Bioskop Tanah Air pada 8 Mei 2024
-
Ketemu Sosok Diduga Roh Kudus, Sara Wijayanto Dipeluk Hingga Menangis
-
Sara Wijayanto Nangis Ceritakan KDRT yang Pernah Dialaminya, Wajah Babak Belur tak Bisa Buka Mata dan Mulut
-
Disiksa saat Teler, Sara Wijayanto Pasrah Nyawanya Dicabut Tuhan: Aku Gak Kuat!
Terpopuler
-
Keren! Saskia Chadwick dan Fadi Alaydrus, jadi Pasangan Romantis di Film 'Tak Kenal Maka Taaruf'
-
Efah Aaralyn, Karen Nijsen dan Para Beauty Pageant, Meriahkan 'Safari Bazaar Putaran 15'
-
Penuh Tantangan! Michelle Ziudith Datangi Gereja, Demi Dalami Peran di Film 'Jangan Panggil Mama Kafir'
-
Ramaikan Dunia Hiburan Digital, Fahmi NM Resmi Bergabung dengan LUX Entertainment
-
Sahafira Inby Chandra, Beri Hadiah Mobil-mobilan untuk Anak Kembar Mpok Alpa
Terkini
-
Peringati Hari Ekraf Nasional 2025, Irene Umar Gandeng Gekrafs Naraya Berkreasi Seni
-
Usai Alami KDRT! Demi Hidupi Sang Buah Hati, Ratu Meta Rela Jualan Rempeyek
-
Jadi Produser di film 'Tumbal Darah', Prilly Latuconsina Merasa Tersindir
-
Jadi Korban KDRT, Ratu Meta Geram Suami Tak Kunjung Ditahan: Sudah Tersangka
-
Syuting Film 'Riba' di Yogyakarta, Klaten dan Sukabumi, Fanny Ghassani dan Ibrahim Risyad Hadapi Tantangan Berat