Dokter Richard Lee Ragu Berdamai dengan Kartika Putri: Saya Trauma Track Record Sebelumnya Kena Prank

Pop.matamata.com - Dokter Richard Lee baru-baru ini diketahui mengunggah story Instagram yang menyebut tentang tabayun yang digaungkan Kartika Putri. Namun dia secara terang-terangan enggan atau masih ragu untuk mengikuti langkah tersebut.

Keraguan muncul karena ia masih ada trauma dengan kejadian masa lalu yang mana saat itu Kartika Putri juga meminta tabayun tetapi malah bawa pengacara, somasi, pelaporan dan banyak lagi.

Bahkan gegara hal tersebut bikin keluarga termasuk orang tua, istri menjadi terpukul dan mengalami kesedihan berlarut-larut. Maka saat ditemui awak media, ia blak-blakan ragu berdamai.

"Saya jadinya agak sedikit takut ya. Apalagi kemarin terakhir tabayun kan ujung-ujungnya bawa pengacara, ujung-ujungnya saya dapat somasi, ujung-ujungnya saya dilaporkan. Saya takut nih tabayun seperti apa", ungkapnya dikutip dari YouTube Was Was pada Kamis (7/3/2024).

"Wajar dong bagi saya trauma dan jaga diri saya. Banyak banget masyarakat yang bilang, nggak usah dok, nggak perlu. Orang tua saya juga bilang begitu, keluarga terdekat saya juga tidak mengizinkan saya. Karena track record dan trauma sebelumnya, mungkin seperti itu ya", jelasnya.

Perbesar

Dokter Richard Lee menegaskan bahwa pintu damai itu tidak tertutup untuk Karput. Namun lebih baik disampaikan saja langsung di televisi maupun media sosial perihal permintaan maafnya.

Dia hanya tidak ingin kena prank untuk kedua kalinya. Kejadian masa lalu tersebut bahkan masih tersimpan di dalam YouTube. Jika ada yang mau melihatnya.

"Kalau memang dia mau berdamai atau merasa bersalah, silahkan minta maaf di depan televisi atau di depan media sosial kayak gitu. Nanti saya tanggapin balik ya, apakah saya memaafkan atau nggak. Saya ikhlaskan ya", tuturnya.

"Tapi untuk bertemu lagi saya pikir agak berat. Ya, kemarin tuh benar-benar di prank habis dan videonya itu masih ada di YouTube saya. Jadi trauma banget saya tabayunnya itu", paparnya.

Meskipun begitu ia tetap pasrah pada penilaian masyarakat. Kira-kira mana yang lebih terzalimi dalam masalah ini. Jadi dia tidak bisa menilai dirinya sendiri maupun Karput.

Perbesar

"Saya pikir menjadi suatu kewajaran sih kalau saya merasa terzalimi. Tapi biar masyarakat saja yang menilai. Saya pikir komentar masyarakat sudah banyak banget yang mewakili ya", ujarnya.

"Masyarakat menonton perseteruan ini, perkelahian saya dengan perdebatan, perseteruan saya dengan mbak KP. Mereka melihat kok dan mereka sudah tahu juga mana yang lebih terzalimi. Jadi saya nggak menilai ya, saya sendiri merasa terzalimi, mungkin dia (Karput) juga merasa terzalimi", jelasnya.

Dokter Richard menyampaikan juga kalau Karput lebih baik intropeksi diri. Daripada menyalahkan orang lain terus-terusan. Sebab ada masyarakat yang menilai dan paham.

"Saya kasih saran juga untuk mbaknya, mungkin juga bisa intropeksi diri. Kalau yang ngomong cuma 10 persen oke. Tapi  kalau yang ngomong 90 persen, mungkinlah bisa intropeksi diri," ujarnya.

"Mungkin apa yang salah dari diri saya. Jangan menyalahkan eh gara-gara dr.Richard 90 persen orang ini menghujat saya semuanya. Mungkin bisa intropeksi diri sih", pungkasnya.