Yan Widjaya, Ketua Umum YDFI dan Lainnya. (ist)
Pop.matamata.com - Di tengah gelombang optimisme yang melanda industri film nasional, Yayasan DemiFilm Indonesia (YDFI) meluncurkan gebrakan strategis dari jantung kreativitas Jawa Barat bertajuk 'B3S (Bincang-Bincang Budaya Sinema) Filmmaker Goes to School'.
Dimulai dari Bandung pada 15-18 Juni 2025, inisiatif ini bukan hanya tentang film; ini adalah tentang merajut kembali identitas bangsa melalui layar perak, dengan Bandung yang mengambil peran sebagai titik tolak utama dalam penguatan ekosistem sinema masa depan untuk mendorong penguatan budaya menonton.
"Menonton Film Itu Cerdas" dan "Menjadi Indonesia dengan Nonton Film Nasional" kini bukan lagi jargon, melainkan mantra yang digaungkan jutaan masyarakat.
Data terbaru dari loket yang dirilis DemiFilm TV menegaskan akan budaya sinema adalah kekuatan transformatif, cermin ideologi, dan penggerak persepsi kolektif.
Dengan total penonton film di Indonesia mencapai lebih dari 120 juta orang, dan 80 juta di antaranya adalah penonton film nasional, untuk pertama kalinya film Indonesia sukses melampaui capaian film asing.
Program B3S ini hadir untuk terus menguatkan momentum positif ini, memastikan sinema nasional terus berjaya di negeri sendiri.
"Bandung adalah titik awal yang ideal untuk misi ini," ucap Yan Widjaya, Ketua Umum YDFI, Senin (16/6/2025).
"Kami akan membawa denyut nadi industri film langsung ke 800-1000 pelajar terpilih di SMAN 15, SMAN 6 Cimahi, SMK Daarut Tauhid Boarding School, dan SMA BPK Penabur Holis. Mereka tidak hanya akan diajak menyelami 30 profesi menarik di balik layar, tetapi juga merasakan sensasi simulasi penyutradaraan bersama sutradara sekaliber Ivan Bandhito, Dosen IKJ," sambungnya.