Jalani Ritual Pesugihan, Aktris Senior Erna Santoso Mual Makan Bayi

Film 'Terikat Jalan Setan'

Mia Taksaka | MataMata.com
Sabtu, 19 April 2025 | 20:40 WIB
Erna Santoso. (ist)

Erna Santoso. (ist)

Pop.matamata.com - Aktris senior, Erna Santoso punya pengalaman mistis saat berperan dalam film horor terbarunya berjudul 'Terikat Jalan Setan'.

Film tersebut menceritakan tentang pesugihan dan Erna pun menjalani karakter sebagai pelaku pesugihan.

"Jadi saya tentunya totalitas banget memerankan tokoh seorang ibu yang melakukan ritual memakan bayi, jadi awalnya itu kan faktor ekonomi ya, dia nggak tega lihat anaknya menderita sampai memakan makanan dari sampah. Hingga suatu hari saya itu berucap siapa yang bisa nolong saya akan saya turutin semua perintahnya dan ternyata itu setan yang mendengarkannya kemudian ngasih tahu syaratnya supaya jadi kaya," tutur Erna Santoso di Tujuhhari Coffee, Wijaya Grand Centre, Jalan Wijaya II, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (19/4/2025).

Ibunda artis Ardina Rasti ini juga menceritakan selama syuting dirinya menggunakan lensa kontak yang khusus dari Jepang.

"Mata saya ini kecil ya, sampai-sampai saya itu tidur pakai softlens, sampai matanya susah melek, ini tantangannya bermain film horor. Apalagi pas adegan makan bayi itu, saya sampai mual-mual," ucapnya.

Erna Santoso dan Yama Carlos. (ist)
Erna Santoso dan Yama Carlos. (ist)

 

Erna juga mengatakan pesugihan tersebut dinilainya sangat mengerikan.

"Jadi ngeri ternyata ada pesugihan yang makan bayi, kita harus ngejar bayi-bayi gitu, jadi nggak bisa diputus, pesugihannya mewaris dan suruh makan janin cucunya," terangnya.

Bintang film 'Cinta Abadi' ini juga menceritakan pengalaman mistisnya selama proses syuting film 'Terikat Jalan Setan'.

"Saya sampe kemasukan energi lain, berasa gempa, pusing, sampai miring-miring, tahunya itu nggak gempa, kuat banget itu auranya sampai saya pingsan, apalagi hujan nggak berhenti-henti selama syuting," kenangnya.

Baca Juga: Yama Carlos dan Carina Ivola Dapat Teror Lewat TikTok

Diakui Erna Santoso saat ini, film horor tengah naik daun dan pada Lebaran Idulfitri tahun ini beberapa film horor pun box office.

Erna Santoso, Yama Carlos dan artis lainnya. (ist)
Erna Santoso, Yama Carlos dan artis lainnya. (ist)

"Saya juga berharap film ini banyak yang suka," ucapnya.

Erna mengaku senang bisa beradu akting dengan artis-artis muda lainnya.

"Alhamdulilah kita ketemu artis muda yang baik-baik dan biasanya kalau pas syuting itu kita diskusi terus, kita gembleng dan latihan terus, makanya saaya berpikiran kalau kita main bagus, terus ada yang jelek kan jadi ikutan jelek hasilnya, untuk itu kalau main bareng harus kompak," tegasnya.

Ada hal yang menurut Erna Santoso harus dicerna dengan baik pesan moral dari film tersebut.

"Jadi pesan moral dalam film tersebut kita harus terus bergerak bekerja dan berkarya, jangan mau hal-hal yang instans, harus punya iman, cari kekayaan itu jangan pakai jalan pintas karena nggak berkah," bebernya.

Harry Dagoe Suharyadi yang merupakan produser, sutradara, sekaligus penulis film 'Terikat Jalan Setan' ini mengatakan film tersebut merupakan eksplorasi mendalam pengalaman pribadinya sejak tahun 1979 hingga dewasa, tentang keberadaan ilmu hitam, iblis, dan setan yang masih nyata di tengah masyarakat modern.

Erna Santoso, Yama Carlos dan artis lainnya. (ist)
Erna Santoso, Yama Carlos dan artis lainnya. (ist)

"Film ini lahir dari kegelisahan saya melihat masyarakat hidup dalam kemajuan tetapi tak berdaya menghadapi tekanan hidup. Banyak orang akhirnya mengambil jalan pintas lewat dunia mistis, tekanan yang bahkan terasa lebih menghimpit dibanding masa penjajahan dulu," jelas Harry
Dagoe.

Film ini menghadirkan tiga cerita horor yang terjalin dalam satu kisah utama, secara autentik menggambarkan okultisme lokal Indonesia, terutama Jawa.

Harry Dagoe ingin menakuti penonton dengan pendekatan yang unik.

Ia dengan tegas menolak gaya horor Barat yang sering hanya mengejar sensasi visual tanpa kedalaman psikologis dan budaya.

"Memindahkan okultisme lokal ke layar lebar dengan gaya Barat seperti 'pemerkosaan' budaya bagi saya," jelas Harry Dagoe.

Erna Santoso dan artis lainnya. (ist)
Erna Santoso dan artis lainnya. (ist)

"Saya sangat hati-hati dan fokus dalam menyatukan skrip, visual, dan montage agar mampu menghadirkan atmosfer mistis lokal secara sinematik, memberikan dampak emosional mendalam yang bertahan lama setelah penonton meninggalkan bioskop," sambungnya.

Aktor utama dalam film tersebut, Yama Carlos (Bismo) menuturkan pengalamannya selama syuting.

"Mas Harry Dagoe itu gila kalau membuat film. Selama 25 tahun saya berkarya sebagai aktor, baru kali ini distutradarai dengan perspektif pengadeganan yang sangat unik, yang belum pernah saya alami sebelumnya. Beliau membuat kami benar-benar larut dalam peristiwa fiktif yang terasa nyata, baik cinta, kemarahan, hingga kehadiran sosok gaib di depan kami," ucap Yama carlos.

Pengamat film senior Yan Wijaya berkomentar saat mengunjungi lokasi syuting film tersebut di Papandayan, Garut, Jawa Barat.

"Selain beberapa adegan ikonik, Harry Dagoe juga menghadirkan satu shot khusus sebagai penghormatan bagi sutradara maestro dunia, yang merupakan panutannya. Ini seperti kode cinta bagi para pencinta film," ucap Yan Wijaya.

Selain Erna Santoso dan Yama Carlos, film ini juga dibintangi oleh Elly Ermawati, Erlando Saputra, Dessy Murthy, Gabriella Larasati, Della Ogini, Haniv Hawakin, Madeline, Mervinta dan lain sebagainya.

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI