Sutradara Film berjudul '11:29 (Perjanjian Lama)'
Pop.matamata.com - Indonesia bangga punya talenta berbakat dalam industri perfilman nasional bahkan internasional.
Di akhir tahun 2024 ini siap merilis film horror creature berjudul '11:29 (Perjanjian Lama)'
Jp Yudhi atau Johar Prayudhi selalu mencintai seni dan sejak awal bertekad untuk berkarir di bidang seni, baik di bidang musik, desain, atau pembuatan film.
Setelah meniti karier di bidang periklanan sebagai art director di McCann Erickson, ia menemukan ketertarikannya pada penyutradaraan film dan memulai kariernya di industri tersebut sejak tahun 2002 dengan menyutradarai video musik untuk musisi-musisi Indonesia.
Kemudian, ia memulai peruntungannya di iklan televisi dan telah menyutradarai lebih dari 200 TVC hingga saat ini, di antaranya iklan untuk Coca-cola bersama Cinema XXI juga Panasonic, Cussons, Pertamina, Unicef, USAID, Honda, Blaupunkt, Nestle, Sharp, LG, produk Arnott's, produk Unilever, dan masih banyak lagi.
Johar memulai pekerjaan pertamanya sebagai perancang interior untuk mendesain stan pameran.
Kemudian ia menjadi Art Director di McCann Erickson, sebuah biro iklan besar di Indonesia.
Dia mempunyai side job mendesain berbagai sampul album musik dan sampul desain pertamanya untuk salah satu band rock terbesar di Indonesia pada saat itu, Dewa 19, berjudul 'Pandawa Lima' yang memenangkan penghargaan sebagai "Desainer Grafis Sampul Album Terbaik di AMI Music Award".
Dia juga mendesain beberapa sampul album untuk Slank, sebuah grup rock terkenal di Indonesia.
Pada tahun 1999-2002, ia melanjutkan kariernya sebagai art director di McCann-Erickson Indonesia dan menangani berbagai klien multinasional.
Baca Juga: Film Home Sweet Loan Sukses Bikin Satu Bioskop di Yogyakarta Tertawa dan Menangis Bersama
Kemudian pada tahun 2004 ia mulai menjadi sutradara film, karya pertamanya adalah menyutradarai video musik untuk Slank, Syahrani-Dian Pramana Putra, Seventeen, ROXX, DJ Jevin Julian, Andy Riff, Dul Jaelani.
Tahun ini ia menyutradarai sebuah film yang diperankan oleh personil Slank, berjudul PLUR (Peace, Love, Unity, Respect) bergenre thriller, Action.
Nah, dari tahun 2005 hingga sekarang, ia terjun menjadi sutradara film untuk iklan televisi.
JP Yudhi telah mengerjakan banyak iklan untuk merek dan klien terkenal seperti Coca-cola, Panasonic, Sharp, LG, Arnotts, Nestle, Reckitt, Wood's, Unicef, USAID, Wings Group, Blaupunkt, Yamaha, Honda, Suzuki, Daihatsu, Unicef, USAID, produk Unilever seperti Rinso, Lifebuoy, Close up, Domestos Nomos; Produk Temposcan seperti Hemaviton, UC1000, SOS, Neo Remacyl, produk grup Wings seperti Kodomo, Ale-ale, Systema Lion; dan termasuk beberapa operator telekomunikasi terbesar di Indonesia seperti XL, Indosat, Flexy, Telkomsel.
Dalam industri iklan televisi di Indonesia, JP Yudhi dikenal sebagai eksekutor handal untuk TVC yang membutuhkan animasi 3D, FX, dan pekerjaan editing yang complicated.
Dia bahkan memiliki rumah produksi animasi 3D sendiri yang diberi nama Resolver.
Film berjudul '11:29 (Perjanjian Lama)' dari PH Love to Drive dan Lieve Production.
"Film ini menghabiskan 13 hari syuting, berlangsung di saat pandemi Covid-19 melanda Dunia. Jadi tiap hari para crew wajib melakukan rapid test. Lokasi Shooting berlangsung di 6 titik utama yaitu Cibubur, Pantai Tanjung Kait, Studio Prop House, Jalan Tol Depok Andara, Kedoya dan Pusat Kota Jakarta," ucap JP Yudhi, sang sutradara Film berjudul '11:29 (Perjanjian Lama)', Selasa (24/9/2024).
Yudhi yang putra terbaik tanah Toraja negeri di atas awan Sulawesi Selatan lanjut menjelaskan bahwa hal seru yang terjadi adalah dimana para pemain berdialog dalam jarak dekat dan tak menggunakan masker, padahal saat itu tingkat wabah Covid-19 sedang tinggi tingginya, dan kerap kali seusai shooting banyak crew yang lupa untuk rapid test, tapi ajaibnya tak ada 1 pun crew dan pemain yang terkena Covid-19.
Pendekatan konsep visual treatment, set design, acting pemain, cinematography dibuat oleh sutradara sekaligus penulisnya bergenre 'kekinian'.
Walaupun thema yang diusung adalah thema klasik 'Perjanjian antara manusia dengan Iblis', tapi dengan sentuhan artistik yang beda dengan film sejenis, menghasilkan film thriller horror bernuansa baru dan mempunyai look yang fresh.
"Di film ini iblis nya tidak digambarkan dengan sosok seram berambut panjang, ataupun berbaju putih.. melainkan berupa Creature, dibuat dengan tehnik 3D-CGI yang detail dan komprehensif," tegasnya.
Judul film ini pun memakai angka yang berkaitan dengan perihal perjanjian yang dilakukan antara manusia dengan Iblis, di waktu lampau dan berlangsung hingga sekarang.
Film ini diperankan oleh Shindy Huang sebagai Fiona, Willem Beavers, dan Gabrielle Eka Putri untuk pengambilan gambar dilakukan oleh Dop Billy Tristiandi sebagai 1st Dop dan Jp Yudhi beserta Rengga Indrayana sebagai 2nd unit Dop untuk pengerjaan design produksi dipercayakan ke Andhang Apri seorang Art director senior di bidang TVC dan telah pula beberapa kali pula membuat filmnya Hanung Bramantyo, terakhir ini Film Laura, Andhang Apri sebagai Art directornya.
Music Scoring dikerjakan oleh Wawan Kribs yang biasa membuat musik beberapa penyanyi terkenal Indonesia.
Apalagi peran dari Elvina Lie sebagai Eksekutif Producer berhasil mewujudkan film ini.
Film ini berkisah dari Fiona, seorang gadis yatim berumur 21 tahun, ia adalah seorang Web Developer.
Fiona tidak pernah melihat ayahnya, karena meninggal disaat Fiona baru berumur beberapa bulan.
Fiona mendapatkan hak waris dari kakeknya (bapak dari ibunya), berupa Gudang Tua di tanah yang luas dan sebuah mobil antik.
Sebelum meninggal kakeknya memberikan surat warisan yang disimpan didalam mobil Antik itu.
Fiona pergi ke Gudang tua tempat mobil itu berada mencari surat wasiat tersebut.
Saat ia menemukan surat warisan itu tiba tiba pintu mobil tertutup dan terkunci sendiri.
Fiona bingung, ia bergegas membuka pintu mobil itu, tapi tidak bisa, ia mencoba ke pintu lainnya dan tidak bisa dibuka juga.
Fiona mulai panik, ia lalu menelpon Sandi & Hana (teman-temannya) meminta tolong, mengabarkan situasinya yg terjebak didalam mobil.
Tak lama sesudah telponan, handphone nya mendadak mati.
Suasana di dalam mobil bertambah aneh dan menakutkan.
Redaksi sempat "mengintip" teaser adegan dari detil suasana tegang, cipratan air sampai creature iblis yang dimaksud bercita rasa Hollywood dan berkelas.
"Film ini menuju LSF untuk raih kategori STLS Surat Tanda Lolos Sensor dan semoga tayang sebelum bulan puasa 2025," pungkas JP Yudhi.