Diperiksa 10 Jam di Kejagung, Sandra Dewi Terlihat Lesu dan Tertunduk

Pop.matamata.com - Bintang sinetron sekaligus film, Sandra Dewi diperiksa kurang lebih selama 10 jam terkait pemeriksaan tambahan atas harta kepemilikannya yang berkaitan dengan kasus korupsi timah yang menjerat suaminya, Harvey Moeis.

Bintang film 'Tarzan ke Kota' itu terlihat keluar dari gedung Jaksa Agung Muda Bidang Pidana Militer pada pukul 18.34 WIB.

Artis berdarah Tionghoa keluar gedung dan membungkukkan badan dan memberikan gestur meminta maaf.

Kemudian, dengan dilindungi beberapa petugas, Sandra Dewi bergegas ke mobil.

Tak banyak yang dibicarakan oleh Sandra Dewi selain meminta doa.

"Doain ya," ucap Sandra Dewi.

Perbesar

 

Kuasa hukum yang mendampinginya meminta untuk membuka jalan untuk Sandra Dewi karena kliennya merasa kelelahan setelah menjalani pemeriksaan selama kurang lebih selama 10 jam.

"Tolong buka jalan, dia capek, nanti aja ya (untuk wawancara)," ucap kuasa hukumnya.

Dalam pemeriksaan ini, aktris berusia 40 itu datang ke Kejaksaan Agung secara diam-diam sekitar pukul 08.00 WIB melalui basement yang aksesnya terbatas.

Baca Juga: Video Sandra Dewi Diperiksa Kejagung Viral, Banjir Nyinyiran: Lakinya Nunggu di Rutan

Berbeda dari sebelumnya ketika Sandra Dewi diperiksa perihal kasus serupa pada 4 April 2024 lalu, ia tak banyak bicara namun melemparkan senyum dan memberikan gestur love sign pada awak media yang hadir pada saat itu.

Sebelumnya, Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Dirdik JAM-Pidsus) Kuntadi, sebelumnya mengatakan bahwa Sandra Dewi dimintai klarifikasi terkait rekening Harvey yang telah diblokir.

Perbesar

 

Dalam kasus ini, Kejaksaan Agung (Kejagung) mengungkap peranan Harvey Moeis dalam kasus korupsi tata niaga komoditas timah di wilayah IUP PT Timah tahun 2015-2023.

Selain Sandra Dewi, hari ini, tersangka lainnya dalam kasus korupsi timah ini juga diperiksa yakni Crazy Rich PIK, Helena Lim.

Sejumlah mobil mewah milik Harvey Moeis telah disita Kejagung.

Harvey Moeis pun kini telah ditahan di Rutan Salemba, Jakarta Pusat.