Dian Satrowardoyo Mengaku Totalitas Dalami Peran Sebagai Dasiyah Gadis Kretek Tak Main-Main.(Instagram/@therealdisastr.
Pop.matamata.com - Dian Sastrowardoyo kembali menyapa penggemar dan para pecinta film melalui peran baru yang dia rasa sangat sulit dan berbeda sepanjang karirnya sebagai artis. Dasiyah atau Jeng Yah dalam Gadis Kretek besutan Netflix membuatnya menjadi sosok berbeda dari karakter aslinya.
Dian Sastrowardoyo bukanlah tipe pendiam seperti Dasiyah. Tetapi cenderung ekspresif, penuh energi dan ambisi. Kali ini tantangan baru dia perankan, meskipun melalui rentetan perjuangan selama setengah tahun untuk bisa mendalami atau menyatu dengan sosok Gadis Kretek.
"Kalau gue sebenarnya personality melihat Jeng Yah atau Dasiyah termasuk karakter yang paling susah, yang gue peranin dalam karir gue. Kenapa karena personally karakter Jeng Yah itu beda banget sama Dian" ungkapnya dikutip dari YouTube TS Talks pada Senin (12/11/2023).
"Dian tuh orangnya gue transparan banget gitu loh. Gue ekspresif banget. Jeng Yah diam dan itu pegal banget nahannya", imbuhnya.
Jadi setiap adegan itu Dian benar-benar merasa kaku. Tidak bisa bergerak bebas sesuka hati. Mulai dari wajah, leher, pundak, tangan, kaki dan seluruh tubuh tegak. Sehingga ia sering sekali merasa capek memerankan tokoh tersebut, tapi tetap bisa dilakukan dengan baik. Karena sebelumnya dia telah berkorban banyak.

Ketika hadir dalam podcast dengan salah satu host Luna Maya. Ia menuturkan kalau sempat berkorban lebih dari 6 bulan hampir satu tahun tidak melakukan berbagai kebiasaan dan hal yang sangat disukai. Awalnya merasa aneh, lambut laun demi totalitas peran jadi tak masalah.
"Buat pendekatan karakter ini gue banyak banget pengorbanannya. Gue tuh 6 bulan nggak ketemu teman-teman sepeda gue. Karena nggak dibolehin isolated gitu ya. Stop dulu ketemu teman-teman elo yang Jaksel-Jaksel itu", tuturnya.
"Stop dulu semua olahraga cepat, sepeda stop, lari stop, tennis gue lagi suka-sukanya stop. Soalnya itu impact, elo harus gliding gitu dalam hidup", paparnya.

Alhasil demi memenuhi tuntutan peran sebagai sosok wanita klasik yang pendiam dan terkesan cool. Ia sengaja stop semua kebiasaan termasuk olahraga favorit. Sampai Dian malah jadi terbiasa jalani meditasi dan menari Jawa sebagai ganti olahraga yang biasa dilakukan.
"Jadi gue langsung stop semua itu. Olahraga yang gue ambil cuma nari Jawa dan meditasi. Mati nggak loh. Seseorang yang penuh ambisi ini hilang", jelasnya berapi-api.
Baca Juga: D.O EXO Perankan Tokoh Penjahat Untuk Pertama Kalinya di Drama Sculpture City
Selain olahraga kesukaan terpaksa ditinggalkan dulu. Ia juga sama sekali tidak pernah berinteraksi dengan gadget seperti ponsel selama di rumah. Bahkan sampai hanya menyukai musik genre klasik saja.
"Untuk pendekatan si Jeng Yah ini terus gue di rumah nggak pegang handphone, nggak dengerin radio, nggak dengerin musik modern sama sekali like a year", ujarnya.
Untungnya, kondisi tersebut berhasil disiasati oleh seorang Dian Sastrowardoyo untuk menghilangkan rasa bosan dengan rutinitas yang tidak biasa itu. Ia alihkan dengan berbagai jenis buku untuk dibaca dan mendengarkan musik.
Namun musiknya bukan jenis yang biasa ia dengar juga alias modern. Cenderung klasik dan nuansa kental budaya Jawa merefleksikan tema film Gadis Kretek yang diperankan.
"Gue cuma dikala gue sendiri nih cuma baca buku hiburan gue. Sama dengerin musik klasik, musik gamelan Jawa, keroncong zaman Ismail Marzuki", tandasnya.