Fuji. (Instagram/@fuji_an)
Pop.matamata.com - Dunia maya kembali dihebohkan dengan pernyataan kontroversial dari Hay Tje, yang tiba-tiba menjadi sorotan publik gegara ia membeberkan aib yang melibatkan Fuji, seorang selebriti Indonesia yang tengah ramai diperbincangkan. Apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa Hay Tje menjadi pihak yang membongkar permasalahan ini?
Hay Tje, yang sebelumnya tidak terlalu dikenal di kalangan masyarakat, mendadak menjadi terkenal setelah ia menyampaikan isu serius yang berhubungan dengan Fuji, seorang selebriti yang tengah naik daun di Indonesia. Hay Tje dengan tegas mengaku sebagai penampung curhatan seorang karyawan Fuji yang mengungkapkan bahwa Fuji seringkali bersikap kasar terhadap karyawannya, bahkan menunggak pembayaran gaji salah seorang karyawan yang disebut bernama Abdul.
Dalam pengakuannya, Hay Tje menyatakan bahwa Fuji terlihat sangat berbeda di depan kamera dengan sifat aslinya di luar kamera. Ia menyinggung fakta bahwa sejumlah karyawan telah keluar dari pekerjaan mereka di bawah Fuji karena muak dengan perlakuan kasar yang mereka alami. Pernyataan kontroversial ini segera menjadi viral dan memicu berbagai reaksi di dunia maya.
Hay Tje menambahkan bahwa ia memiliki bukti lain yang bisa membuktikan sifat asli Fuji yang sebenarnya. Bahkan, ia mengklaim bahwa ia memantau seluruh kejadian tersebut melalui kamera pengawas (CCTV).
Namun, penting untuk dicatat bahwa Hay Tje sendiri belum pernah bertemu atau berinteraksi secara langsung dengan Fuji. Meskipun demikian, ia merasa tanggung jawab untuk berbicara atas nama karyawan yang merasa tertindas oleh Fuji. Hay Tje menyampaikan harapannya agar Fuji dapat memperbaiki diri dan mengubah sikapnya yang dianggap kasar terhadap karyawannya.
"Saya belum pernah ketemu, tapi ini teguran buat dia biar berubah," tutur Hay Tje.
Tentu saja, pernyataan kontroversial Hay Tje ini menimbulkan beragam reaksi di dunia maya. Ada yang mendukungnya dalam upayanya menegakkan keadilan dan berbicara atas nama karyawan yang tidak memiliki suara. Namun, tidak sedikit yang juga menudingnya sebagai seseorang yang hanya berusaha mencari sensasi (pansos) di media sosial.
"Terserah netizen mau bilang pansos atau gimana. Saya berani berbuat, berani bertanggung jawab," ujarnya lagi.
Bagi Hay Tje, tujuan utamanya adalah memastikan bahwa tindakan ini bisa mengubah perilaku Fuji dan membuatnya lebih manusiawi terhadap para karyawannya. Baginya, menjadi seorang penampung curhatan dan berbicara atas nama para korban lebih penting daripada tudingan-tudingan di dunia maya.