Desy Ratnasari, Elly Sugigi, dan Kader Partai Jogetan Dangdut. (Instagram)
Pop.matamata.com - Viral video sederet artis dari sebuah partai besar seperti Desy Ratnasari, Elly Sugigi, Astrid Kuya hingga Verrell Bramasta menikmati acara hingga jogetan lagu dangdut bareng-bareng berjudul Rungkad yang dipopulerkan Happy Asmara.
Mereka semua kompak mengenakan outfit senada yakni warna putih ditambah seragaman rompi warna biru.
Dalam video itu, Desy Ratnasari yang terus disorot karena awalnya malu-malu joget hingga akhirnya loncat-loncat menikmati lagunya.
Sementara itu, Verrell Bramasta dan teman-teman artis pria lain yang ada di partai tersebut lebih kalem hanya berdiri saat menikmati konsernya.
Video viral itu kemudian diunggah di akun Instagram @rumpi_gosip pada Rabu (3/5/2023).
Gara-gara itu, netizen menyoroti para artis yang menjadi kader partai tersebut sampai mengkritiknya karena aksi joget dangdutan.
Baca Juga: 8 Artis yang Jadi Kader Partai, Verrell Bramasta Siap Maju Pileg 2024
Mereka dipertanyakan sebenarnya terjun ke dunia politik niatnya apa, atau hanya sekadar ikut-ikutan saja.
"Pertanyaanya mereka pada ngerti politik atau sekadar iseng ikut-ikutan biar keliatan berwibawa, udah itu aja," komentar netizen.
"P*N isinya artis/selebgram cuyyy....kayaknya cuma beberapa aja yang ngerti politik," komentar netizen lain.
Baca Juga: Lama Tak Muncul, Wajah Hyun Bin Disorot: Kayak Kader Partai
"Tunjukkan dengan kinerja bukan dengan party," kritik netizen.
"Semoga setelah menjadi wakil rakyat mereka tau beban dan tanggung jawab yang harus dipikul dimana nanti di akhirat akan dimintai pertanggungjawaban," komentar netizen lain.
"Beta bobroknya negeri ini....ini para-pura yang akan jadi anggota dewan, akan tetap miskin Indonesiaku," komentar netizen lainnya.
Seperti diketahui, banyak artis yang kini masuk dunia politik. Bukan hanya artis-artis senior, yang muda-muda juga tak ragu untuk masuk partai politik.
Misalnya Verrell Bramasta dan adiknya, Athalla Naufal yang bergabung dengan Partai Amanat Nasional (PAN). Ada juga Al Ghazali dan El Rumi yang jadi kader Partai Gerinda.