Momen Alshad Ahmad Rawat Bayi Harimau (YouTube/Alshad Ahmad)
Pop.matamata.com - Pecinta satwa Alshad Ahmad sedang berduka cita. Sepupu artis Raffi Ahmad ini baru saja kehilangan salah satu hewan peliharaannya yakni seekor bayi harimau.
Anak dari induk harimau bernama Jinora yang sudah lama dirawat di kebun binatang mini di rumah Alshad hanya mampu bertahan sekira satu minggu pasca dilahirkan.
"Anaknya Jinora ini tutup usia di umur 8 hari. Sesuatu yang sudah tidak dapet dihindari lagi. Gue selalu bilang, anak harimau ini sangat rentan. Kapan pun bisa mati, apalagi kalau salah penanganan," tutur Alshad Ahmad tersebut dengan mimik sedih.
Sebenarnya, lanjut kekasih Tiara Andini, kondisi baby Jinora boleh dibilang baik-baik saja sejak dilahirkan. Hasil pengecekan, organ dalam tubuhya sehat tanpa kelainan. Berat badannya pun ideal untuk ukuran seekor bayi harimau yang lahir secara prematur.
Hanya saja, baby Jinora mengalami luka menganga cukup serius di perut bagian dalam akibat gigitan dari induknya.
"Setelah di cek organ dalam seperti jantung dan lain lain, Alhamdulillah bagus. Nggak ada kelainan. Tapi ada beberapa luka bolong di bagian perut karena gigitan induknya," cerita Alshad.
Menurut Alshad, ini bukan karena insting liar Jinora membunuh anak sendiri. Luka tersebut didapat bayi harimau saat induknya ingin memindahkan anaknya ke lokasi lain dengan giginya.
"Namun caranya belum tepat sehigga sebabkan luka,"
sambung Alshad lagi.
Bahkna, Alshad memanggil seorang pakar harimau untuk menyembuhkan luka menganga yang dialami baby Jinora. Dan analisa si ahli pun ternyata di luar dugaan.
"Expert sudah bilang ini bisa infeksi. Kalo selamat bisa sembuh total. Tapi kalo masalah (luka menganga) makin serius, paling umurnya cuma 2 minggu," tegas Alshad.
Berbagai cara dilakukan untuk mengobati luka baby Jinora dengan diberikan obat anti infeksi dan betadine. Luka tersebut memang sengaja tidak dijahit karena kulitnya masih sangat tipis, bukan tak mungkin malah membuat kulitnya makin robek.
Apesnya, luka berada di bagian tubuh yang notabene sering bergerak dan bergesek. Hal ini membuat luka makin susah untuk disembuhkan. Ditambah lagi dengan bakteri di dalam kandang yang membuat kondisi makin buruk.
"Akhirnya bertahan hanya 8 hari. Aku minta maaf pada temen-temen karena mengecewakan. Tapi namanya takdir sudah tidak bisa dihindarkan. Gue udah effort, melakukan yang tebraik. Tuhan berkata lain," ucap Alshad tertunduk sedih.
Ditambahkan Alshad, baby Jinora sebenarnya bisa selamat, sehat, dan tumbuh besar kalau saja tidak ada luka di bagian perut. Kematian bayi binatang, menurut ALshad, sering terjadi di kebung binatang. Namun tidak viral jarena tidak ada eskpose. Jika terjadi, biasanya pihak kebun binatang hanya bertanggung jawab ke pihak BKSDA.