Mia Taksaka | MataMata.com
Dini Putri, Agustini Rahayu dan Aris Sudewo. (ist)

Pop.matamata.com - Tak pernah penyangka karya musiknya yang ngetop lewat aplikasi TikTok bakal meraih kesuksesan.

Tahun ini jadi momen spesial bagi band The Lantis, yang berhasil masuk nominasi dengan tiga kategori dalam ajang bergengsi 'Indonesian Music Awards (IMA) 2025'.

Band yang dikenal lewat warna musik alternatif ini menorehkan prestasi lewat lagu 'Bunga Maaf' dan 'Lampu Merah' yang sukses mencuri perhatian industri musik Tanah Air.

The Lantis tercatat masuk dalam tiga kategori penting, yaitu Duo/Group/Band of the Year, Alternative Song of the Year, dan Song of the Year untuk lagu 'Bunga Maaf'

"Ini merupakan apresiasi perdana yang kita terima, kita sangat sennag, bangga dan terharu karena hal ini sebuah kehormatan," ucap Giri, Vokalis The Lantis di Studio RCTI+, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu (12/11/2025).

"Terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan hingga bisa masuk dalam nominasi ini," tambahnya.

Ajang Indonesian Music Awards (IMA) yang digelar oleh RCTI bersama Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif dan Langit Musik ini menjadi bentuk apresiasi bagi para pelaku industri musik Indonesia.

Tahun ini, IMA memasuki tahun kelimanya dan menghadirkan 15 kategori penghargaan, termasuk dua kategori spesial yaitu Music Festival of the Year dan Sinergi Suara Award.

Proses seleksi nominasi dilakukan ketat dengan menggabungkan data streaming dari Langit Musik periode 2024-2025 serta penilaian kualitatif dari tim kurator.

"Musik menjadi salah satu sub-sektor industri kreatif yang pertumbuhannya paling pesat dan memberikan kontribusi signifikan terhadap ekonomi nasional," tegas Agustini Rahayu, Deputi Bidang Kreativitas Media Kemenparekraf.

Malam puncak IMA 2025 akan digelar pada Jumat, 19 Desember 2025, pukul 21.15 WIB yang akan disiarkan langsung di RCTI.

Menanggapi hal tersebut, Dini Putri selaku Chief Programming Officer RCTI turut menyampaikan pencapaian atas keberhasilan penyelenggaraan Indonesian Music Awards (IMA) 2025 yang kembali mendapat apresiasi luas dari berbagai pihak.

"Tahun ini kami sangat berbahagia karena dapat berkolaborasi dengan teman-teman dari Ekonomi Kreatif dalam penyelenggaraan Indonesian Music Awards (IMA) 2025 yang telah memasuki tahun kelima. Ajang ini tidak hanya menjadi bentuk apresiasi bagi insan musik Tanah Air, tetapi juga menjadi sarana untuk memperkuat ekosistem musik lokal melalui kategori dari Langit Musik yang hadir dengan konsep berbeda," tegasnya.

Menurutnya, kehadiran Kementerian Ekonomi Kreatif di tahun 2025 menambah semangat kreativitas di industri pertelevisian di Indonesia.

"Dukungan dari Ekraf (Ekonomi Kreatif) terus mendorong perkembangan industri musik Indonesia agar semakin maju. Kami melihat begitu banyak talenta yang bermunculan, termasuk nama-nama yang sebelumnya belum pernah masuk nominasi, namun kini berhasil mencuri perhatian publik. Melalui IMA 2025, kami berharap semakin banyak musisi lokal yang mendapatkan sorotan dan apresiasi yang tinggi. Tahun ini juga akan hadir sejumlah kategori baru sebagai bukti bahwa IMA terus berevolusi mengikuti dinamika industri musik dan selera masyarakat, sehingga penghargaan ini dapat terus relevan dan inspiratif bagi para pelaku musik Indonesia," tambah Dini Putri.

CEO Nuon Digital Indonesia, Aris Sudewo juga menyampaikan hal serupa terkait antusiasmenya atas penyelenggaraan IMA 2025.

"Kami sangat mengapresiasi inisiatif RCTI dan Kementerian Ekonomi Kreatif dalam penyelenggaraan Indonesian Music Awards 2025. Tahun ini, Nuon melalui Langit Musik mendukung proses kurasi nominasi, sistem voting, serta pre-event Sinergi Suara. Kami percaya kolaborasi lintas sektor seperti ini akan memperkuat ekosistem musik nasional, membuka ruang bagi talenta baru, dan membawa semangat Musik Indonesia Juara," tegas Aris Sudewo.

Sejalan dengan ajang penghargaan IMA 2025, antusiasme positif masyarakat terhadap IMA yang telah berlangsung selama empat tahun berturut-turut ini menjadi bukti nyata komitmen RCTI yang bekerjasama dengan Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif dalam mendukung serta memajukan industri musik Indonesia.

Proses Seleksi Nominasi IMA 2025

Proses seleksi nominasi IMA 2025 dilakukan dengan ketat.

Penghargaan ini diberikan oleh RCTI dan Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif.

Proses ini juga melibatkan publikasi yang mencakup bisnis musik dan grafik popularitas lagu.

Nominasi untuk setiap kategori IMA 2025 ditentukan berdasarkan data streaming di platform Langit Musik pada periode 2024-2025 serta penilaian kualitatif untuk memastikan bahwa nominasi yang ada tetap relevan, akurat, dan adil.

Hal ini dilakukan untuk memastikan nominasi benar-benar mencerminkan sirkulasi lagu pada periode tersebut.

Jumlah kategori pada Indonesian Music Awards (IMA) 2025 berbeda dengan tahun sebelumnya.

Tahun ini terdapat lima belas kategori, terdiri atas tiga belas kategori utama dan dua kategori spesial yang menggantikan kategori sebelumnya, yaitu Music Festival 2024–2025 of The Year dan Sinergi Suara Award.

Penilaian seluruh kategori tetap didasarkan pada karya, pengaruh, dan kontribusi musisi terhadap perkembangan musik Indonesia.

Kategori Sinergi Suara Awards merupakan bagian dari program kolaboratif Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif bersama Pophariini dan Langit Musik, yang memberikan akses kurasi, edukasi, dan promosi bagi musisi terpilih yang melakukan submission di lima kota, yaitu Makassar, Medan, Yogyakarta, Bandung, dan Denpasar.

Proses penentuan nominasi dibagi menjadi double verifikasi oleh RCTI. Proses nominasi final untuk masing-masing kategori akan dikurasi dan dinilai lebih lanjut berdasarkan data streaming yang diambil oleh Langit Musik selama periode 2024-2025 dan voting yang diselenggarakan oleh Langit Musik dan RCTI melalui aplikasi Langit Musik, NSP, dan platform RCTI+.

Berikut daftar lengkap nominasi Indonesian Music Awards 2025:

Song of the Year

“Alamak” - Rizky Febian dan Adrian Khalif
“Bunga Maaf” - The Lantis
“Selalu Ada di Nadimu” - Prince Poetiray dan Quinn Salman
“Tabola Bale” - Silent Open Up feat. Jackson Zeran, Juan Reza, Diva Aurel
“Tak Ada Ujungnya” - Rony Parulian
Collaboration of the Year

“Alamak” - Rizky Febian dan Adrian Khalif
“Garam & Madu” - Tenxi, Jemsii, dan Naykilla
“Ngapain Repot” - “Toton Caribo feat. Wizz Baker, Freshly, Nikijuluw
“Selalu Ada di Nadimu” - Prince Poetiray dan Quinn Salman
“Tabola Bale” - Silent Open Up feat. Jackson Zeran, Juan Reza, Diva Aurel
Breakthrough Artist of the Year

Aku Jeje
Nyoman Paul
Silent Open Up
Tenxi, Jemsii, dan Naykilla
Wijaya 80
Sosial Media Artist of the Year

Mahalini
Nagita Slavina
Raisa
Rizky Febian
Tiara Andini
Male Singer of the Year

Adrian Khalif
Hindia
Juan Reza
Rizky Febian
Rony Parulian
Female Singer of the Year

Lyodra
Mahalini
Raisa
Salma Salsabil
Tiara Andini
Duo/Group/Band of the Year

.Feast
For Revenge
Juicy Luicy
Perunggu
The Lantis
Alternative Song of the Year

“Bunga Maaf” - The Lantis
“Nina” - .Feast
“Penyangkalan” - For Revenge
“Sofa” - Lomba Sihir
“Terakhir Kali” - Wijaya 80
Album of the Year

Ambivert - Raisa
Doves, '25 on Blank Canvas - Hindia
Harap Harap Emas - Adrian Khalif
Luap - Nyoman Paul
Rahasia Pertama - Rony Parulian
Throwback Hits of the Year

“Bila Kau Tak di Sampingku” - Sheila on 7
“Di Ujung Jalan” - Samsons
“Rahasia Hati” - Nidji
“Seandainya” - Vierra
“Sempurna” - Andra & The Backbone
Songwriter of the Year

Anindyo Baskoro, Arya Aditya R, Ilman Ibrahim Isa - “Selalu Ada di Nadimu
Giri Virandi, M. Rifzki Dzaky F, Ravi Rinaldi, Rendy Pandugo - “Bunga Maaf”
Rizky Febian, Adrian Khalif, Belanegara Abe, Iqbal Siregar, Kaleb J - “Alamak”
Rony Parulian, Lafa Pratomo - “Tak Ada Ujungnya”
Siprianus Bukha, Jacson Zeran, Juan Reza, Kiki Accoustic - “Tabola Bale”
Nada Sambung Pribadi of the Year

“Alamak” - Rizky Febian dan Adrian Khalif
“Garam & Madu” - Tenxi, Jemsii, dan Naykilla
“Satu-satunya Permaisurimu” - Lesti
“Stecu Stecu” - Faris Adam
“Teramini” - Ghea Indrawari
Pop Lokal Artis of the Year

Ayu Ting Ting
Denny Caknan
Juan Reza
Lesti
Mikkyzia
Music Festival of the Year

Pestapora
Prambanan Jazz
Soudfest
Synchronize Fest
The Sounds Project