Ade Wismoyo | MataMata.com
Umi Pipik. (MataMata.com/Adiyoga Priyambodo)

Pop.matamata.com - Umi Pipik mengunggah video yang menunjukkan aktivitasnya olahraga di pagi hari. Kali ini dia ditemani putra bungsunya, Bilal.

Bukan olahraga berat, Umi Pipik memilih untuk bersepeda dan jogging. Kocaknya, Bilal sebagai anak pesantren malah pakai sarung saat jogging.

"Pagi tadi sepedaan dan lari sama Bilal. Allah masih berikan nikmat sehat, manfaatkan dengan ibadah yang baik. Larinya santri pakai sarung," bebernya sebagai caption postingannya.

Sementara itu, Umi Pipik tetap memakai outfit olahraga yang syar'i dan bercadar. Meski begitu, penampilan ibu empat anak ini tetap kece sampai disebut seperti ABG sedang olahraga.

"MasyaAllah Ummi Pipik, gak keliatan kayak Ibu anak 4, tapi kayak cewek abg yang lagi olahraga pagi. Sehat selalu Ummi," komentar netizen.

Netizen lain juga mengaku sangat suka melihat OOTD Umi Pipik untuk olahraga.

"Love banget sama baju nya umi," komentar netizen lain. "Spill outfitnya Umiiii... Syar'i but still kece," tambah netizen lain.

Namun beberapa malah mengaku khawatir karena baju panjang Umi Pipik dipakai untuk naik sepeda.

"Umi hati-hati dengan baju nya kalo mau bersepeda...takut terkait rantai," komentar netizen mengingatkan.

"Bajunya aman ya umi, gak keserimpet untuk semua jenis sepeda? Info-info belinya di mana," netizen lain kepo.

Umi Pipik kemudian memberikan reaksi, menurutnya sudah terbiasa pakai baju seperti itu saat bersepeda dan baik-baik saja. Dia mengungkapkan kalau baju itu dibuat sendiri bahkan berencana untuk dijual ke depannya.

"Sudah biasa alhamdulillah gak pernah nyangkut di rantai," balasnya.

Umi Pipik. (MataMata.com/Adiyoga Priyambodo)

"Gak sih alhamdulillah udah biasa itu produksi sendiri insha Allah comingsoon," tambahnya.

Sekilas tentang profil Umi Pipik. Dia memiliki nama Pipik Dian Irawati Popon yang lahir pada 26 November 1977 di Semarang.

Dia mengawali kariernya sebagai model dan penyanyi meski kini dia memilih menjadi pendakwah setelah suaminya, Ustaz Jefri Al Buchori meninggal pada 2013 lalu.

Kontributor: Tinwarotul Fatonah