Ade Wismoyo | MataMata.com
Doa Terhindar dari Penyakit Ain. (Pexels.com/Alena Darmel)

Pop.matamata.com - Doa Terhindar dari Penyakit Ain Sesuai Ajaran Nabi Muhammad SAW.

Pernah mendengar orang sakit tapi tidak terdeteksi penyakitnya menurut ilmu medis? Bisa jadi penyakit yang dirasakan itu berasal dari penyakit ain. Penyakit ain memang tidak diajarkan dalam ilmu medis umum. Tapi dalam Islam penyakit ain diyakini benar adanya dan merupakan salah satu penyakit berbahaya.

Kebenaran tentang keberadaan ain tertuang dalam salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. Arti haditsnya berbunyi: “'Ain adalah hak (benar adanya)”. (HR Bukhari & Muslim). Untuk menghindari bahaya dari penyakit ain, ada doa terhindar dari penyakit ain yang sudah Nabi Muhammad SAW ajarkan pada umat Islam. Oleh karenanya simak ulasan tentang doa terhindar penyakit ain beserta pengertian, gejala, dan cara menyembuhkanya berikut.

Pengertian Penyakit Ain

Sesuai dengan namanya, penyakit ain adalah penyakit yang muncul dari pandangan mata. Para ulama menyimpulkan ain sebagai penyakit non medis yang berasal pandangan kagum yang disertai dengan rasa iri dan dengki dari orang yang bertabiat buruk dan berbahaya bagi orang yang dilihat. 

Ain juga diartikan pandangan terhadap suatu hal berupa kekaguman, dengki, dan dilakukan tanpa mengucap dzikir pada Allah. Tak hanya dalam hadits, ain juga sudah Allah jelaskan dalam Al–Qur’an surat Al-Qalam ayat 51 yang artinya:

“Dan sesungguhnya orang-orang kafir itu hampir menggelincirkan kamu dengan pandangan mereka, tatkala mereka mendengarkan Al Qur’an dan mereka berkata: ‘Sesungguhnya ia (Muhammad) benar-benar orang yang gila.”

Kisah sahabat terkena penyakit ain

Bahaya penyakit ain pernah dirasakan oleh salah satu sahabat Rasulullah SAW. Kisah itu disebutkan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Umamah bin Sahl bin Hunaif. Seorang sahabat bernama Amir bin Rabi'ah melihat Sahl bin Hunaif yang sedang mandi dan mengagumi kulit Sahl yang menurutnya indah. Seketika itu, Sahl pun pingsan dan tidak terbangun.

Kejadian itu disampaikan kepada Rasulullah SAW dan diberitahu jika Sahl bin Hunaif pingsan setelah Amir bin Rabi'ah memandangnya. Beliau memanggil Amir bin Rabi'ah dan menegurnya ‘Mengapa salah seorang dari kalian membunuh saudaranya. Mengapa ketika kamu melihat sesuatu yang mengagumkan bagimu, kamu tidak mendoakan keberkahan untuknya?’ Kemudian beliau bersabda kepadanya ‘Mandilah untuknya.’

Doa terhindar dari penyakit ain

Kita tidak bisa mengontrol perasaan orang lain sehingga rasa tidak suka, iri, dengki yang bisa menimbulkan ain sulit untuk dicegah. Tapi untuk melindungi diri maka kita bisa memanjatkan doa berikut: 

A'udzu bikalimatillahit tammati min kulli syaithonin wa hammatin wa min kulli 'ainin lammatin

Artinya: Aku berlindung kepada Allah untuk kalian berdua dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari semua setan dan binatang yang berbahaya serta dari 'ain yang mencela.

Cara Menyembuhkan 

Orang yang terkena penyakit ain memiliki beberapa ciri-ciri atau seperti: adanya sakit tapi tidak ada penyebab medis yang diketahui, wajahnya pucat, sakit kepala yang berpindah-pindah, rasa sakit yang berpindah dari bawah punggung dan bahu, bersedih, emosi berlebihan, malas, tidur berlebihan dan lainnya. Setelah tahu gejalanya maka perlu juga diketahui cara mengobatinya. Ada beberapa cara yang sudah Rasulullah SAW ajarkan untuk menyembuhkan penyakit ain. Beberapa caranya yaitu:

1. Mandi

Sebagaimana riwayat dalam hadits yang disebutkan sebelumnya tentang kisah sahabat yang terkena ain, untuk menyembuhkannya adalah dengan mandi. Orang yang terkena ain dianjurkan mandi dengan air bekas mandi dari orang yang menyebabkan ain.

2. Wudhu

Selain dengan menggunakan air bekas mandi, orang yang terkena ain juga bisa mandi dengan air bekas wudhu dari orang yang menyebabkan ain. 

3. Ruqyah

Selanjutnya ain dapat disembuhkan dengan melakukan ruqyah. Proses ruqyah untuk mengobati ain harus dilakukan dengan bantuan ahli yang sudah biasa melakukan ruqyah. 

Itulah informasi tentang penyakit ain, gejala, doa agar terhindar darinya, dan cara menyembuhkannya. Semoga Allah SWT senantiasa melindungi kita dari ancaman ain. 

Kontributor: Safitri Yulikhah